Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, melayangkan pernyataan dalam rangka merespons pertanyaan perihal reaksi Filipina dan Amerika Serikat (AS) terhadap manuver Negeri Tirai Bambu dalam menangani misi pengisian pasokan di perairan Ren'ai Jiao.
Dikutip dari Xinhua, ia menegaskan bahwa Tiongkok memiliki kedaulatan atas Nasha Qundao, termasuk Ren'ai Jiao. Beijing menegaskan bahwa kedaulatan ini didasarkan pada bukti hukum dan historis.
Menurut Wu, Filipina telah secara ilegal mencoba mengirimkan pasokan ke sebuah kapal militer yang "dikandangkan" di Ren'ai Jiao. Pengiriman ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Tiongkok serta melanggar Declaration on the Conduct of Parties di Laut China Selatan.
Tiongkok mengaku telah berhasil menggagalkan upaya pengiriman pasokan oleh Filipina dengan mengerahkan penjaga pantai. Beijing telah memberikan peringatan kepada Manila atas dasar penegakan hukum.
Wu Qian menegaskan bahwa manuver mereka sah, profesional dan sesuai ketentuan. Ia kemudian mendesak AS untuk berhenti memancing perselisihan antara negara-negara di kawasan, dan meminta Presiden Joe Biden untuk menghormati teritorial Tiongkok.
Akhir kata, Wu menegaskan bahwa militer Tiongkok akan dengan tegas menjalankan tugasnya dalam menjaga kedaulatan serta kepentingan maritim nasional. (Riri Sitohang)
Baca juga: Kapal Tiongkok Pakai Meriam Air untuk Hentikan Kegiatan Militer Filipina di Laut China Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News