“Itu berarti saya tidak akan sendirian, tetapi saya akan mendapat banyak dukungan dari Anda sekalian,” kata Sugiono dalam pidatonya di CIFP 2024, Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.
“Saya yakin ini sangat membantu saya untuk melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden Prabowo untuk menavigasi kebijakan luar negeri Indonesia,” ujar Sugiono.
Ia mengungkapkan ada beberapa pertanyaan ditujukan kepadanya mengenai arah kebijakan luar negeri Indonesia ke depannya. Sugiono menegaskan kembali bahwa politik luar negeri Indonesia, sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Prabowo, tidak akan mengubah arahnya dari apa yang selama ini dianut secara tradisional dan konstitusional.
“Kita tetap nonblok, tidak bergabung dengan pakta militer atau blok militer mana pun. Karena, secara tradisional, kepentingan rakyat Indonesia adalah bersahabat dengan semua orang dan tidak bermusuhan dengan siapa pun,” lanjutnya.
Sugiono mengutip pidato Prabowo di DPR saat dilantik, yakni dengan memilih politik luar negeri yang bebas dan aktif karena itu adalah kepentingan nasional.
“Adalah kepentingan nasional kita untuk menjadikan Indonesia sebagai tetangga yang baik bagi semua negara tetangga. Indonesia ingin menciptakan jaringan persahabatan yang kuat dengan semua negara tetangganya,” terang Sugiono.
Menurutnya, untuk menjadi satu tetangga yang baik Indonesia akan tetap menjadi nonblok, memiliki pakta nonmiliter.
“Dan ingin menjadi sahabat yang baik bagi semua orang,” pungkas Sugiono.
Baca juga: Jawab Tantangan Dino Patti Djalal, Menlu Sugiono Hadir di CIFP 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News