Thaksin memberikan penghormatan kepada Raja Maha Vajiralongkorn dan melambaikan tangan untuk memberi salam kepada ratusan pendukungnya yang berkumpul di Bandara Don Mueang. Kemudian politikus berusia 74 tahun itu dibawa pergi oleh para pejabat untuk diproses atas berbagai kasus kriminal yang belum terselesaikan.
| Baca: Thaksin Pulang, Thailand Siap Hadapi Hari-Hari Dipenuhi Drama Politik. |
Dia digulingkan dalam kudeta 17 tahun lalu dan menghabiskan 15 tahun terakhir di pengasingan. Namun miliarder Thailand itu masih memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap politik Kerajaan Negeri Gajah Putih.
Dicintai dan dibenci dengan jumlah yang hampir sama, Thaksin mengubah kancah politik Thailand pada awal tahun 2000-an dengan kebijakan populis. Dari situ membuat dia dan partainya mendapatkan loyalitas abadi dari masyarakat pedesaan.
Namun keberhasilan itu harus dibayar mahal: ia dibenci oleh kelompok elite Thailand yang berkuasa dan kelompok konservatif yang menganggap pemerintahannya korup, otoriter, dan mengganggu stabilitas tatanan sosial.
Digulingkan dari jabatan perdana menteri oleh tentara pada 2006, Thaksin mengasingkan diri dua tahun kemudian namun tidak pernah berhenti berkomentar dan ikut campur dalam urusan kerajaan.
Dia berjanji berulang kali untuk kembali, dan pada hari Selasa akhirnya menepati janjinya.
“Dia adalah tokoh yang paling menentukan di negara ini,” kata seorang rekan Thaksin yang terpercaya kepada AFP tanpa mau disebutkan namanya.
"Tidak ada seorang pun yang pernah menentang kudeta. Semua orang yang digulingkan dalam kudeta menghilang dan keluar dari politik. Orang tersebut adalah seorang pejuang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
