Dua diplomat RI ikut dalam iring-iringan bantuan kemanusiaan AHA Center yang ditembaki di Myanmar. Foto: AFP
Dua diplomat RI ikut dalam iring-iringan bantuan kemanusiaan AHA Center yang ditembaki di Myanmar. Foto: AFP

Keamanan Rentan, Penyebab Konvoi Bantuan Kemanusiaan ASEAN Ditembaki di Myanmar

Marcheilla Ariesta • 09 Mei 2023 13:43
Yangon: Rombongan bantuan kemanusiaan ASEAN yang terdiri dari ASEAN Humanitarian Assistance (AHA) Center dan diplomat negara ASEAN di Myanmar, termasuk dari Indonesia ditembaki oleh kelompok tidak dikenal. Beruntung tidak ada korban dalam insiden tersebut.
 
Penembakan terjadi saat rombongan melakukan perjalanan di Kota Taunggyi di Negara Bagian Shan, Myanmar.
 
"Sebuah konvoi dengan beberapa diplomat diserang kemarin pagi," kata sumber diplomat asing kepada AFP kemarin.

Minister KBRI Yangon Dicky Komar mengatakan, dua diplomat Indonesia ikut bersama rombongan. Keduanya selamat dan sudah kembali ke Yangon dengan aman.
 
Baca: Iring-iringan Bantuan Kemanusiaan Ditembaki di Myanmar, 2 Diplomat RI Aman dan Selamat.

 
Berbicara kepada Medcom.id, Selasa, 9 Mei 2023, Dicky menuturkan, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini.
 
"Yang pasti ini menunjukkan kerentanan situasi keamanan dan kontrol otoritas pusat karena kompleksnya permasalahan dan banyaknya pihak terkait," kata Dicky.
 
Meski demikian, kata dia, junta Myanmar sebagai pihak berkuasa saat ini di Myanmar dan otoritas setempat mendukung diberikannya bantuan tersebut.
 
"Semua mendukung dan bantuan sudah tersalurkan meskipun upacara penyerahannya tertunda," sambung dia.
 
Ia menuturkan, jika ada pendampingan dari otoritas setempat saat perjalanan menuju ke tempat pemberian bantuan.
 
"Ada pendampingan dari otoritas setempat dan lokasi dipandang aman secara umum," imbuh Dicky.
 
Presiden Joko Widodo, dalam jumpa persnya kemarin menyampaikan hal ini. Ia menyayangkan penembakan tersebut terjadi.
 
"Yang saya ingin tegaskan, hal ini tidak akan menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali hentikan kekerasan, stop using force, stop violence," tegas Jokowi.
 
Ia mengatakan, kekerasan hanya akan berdampak buruk bagi masyarakat.
 
"Karena rakyat yang akan menjadi korban, dan kondisi ini tidak akan membuat siapapun menang," katanya.
 
Ia mengajak pihak bertikai untuk duduk bersama. "Mari duduk bersama, menciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama," pungkasnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan