Evakuasi warga Malaysia di Kedah yang terkena imbas banjir. Foto: Bernama
Evakuasi warga Malaysia di Kedah yang terkena imbas banjir. Foto: Bernama

Hujan Deras dan Banjir Bandang Hantam Malaysia, 1.000 Warga Dievakuasi

Medcom • 22 Oktober 2021 18:04
Kuala Lumpur: Hujan deras melanda bagian barat dan utara semenanjung Malaysia sejak Rabu, 20 Oktober 2021. Bencana ini menyebabkan terjadinya banjir bandang dan memaksa ratusan keluarga di Melaka, Selangor, Negeri Sembilan, Kedah, dan Perak dievakuasi ke sejumlah pusat bantuan sementara.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 22 Oktober 2021,  Direktur Pasukan Pertahanan Sipil Malaysia, Cuthbert John Martin Qudra mengatakan, Melaka menjadi wilayah yang paling terdampak.
 
Sebanyak 590 korban dari 155 keluarga harus dievakuasi ke sembilan pusat setelah rumah mereka di Melaka Tengah, Jasin, dan Alor Gajah dihantam banjir bandang. Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia melaporkan, terdapat 267 korban di Selangor.

Mereka pun telah dievakuasi ke empat pusat bantuan setelah sembilan daerah di Sepang, Salak Tinggi, dan Shah Alam dihantam bencana serupa. Sekitar dua ratus warga yang dievakuasi ke pusat di Sepang harus menjalani tes covid-19, setelah satu korban dinyatakan positif.
 
Selain itu, pusat bantuan di Port Dickson, Negeri Sembilan dibuka setelah banjir di Kampung Permatang Pasir memaksa sejumlah 25 korban harus dievakuasi. Sembilan korban lainnya harus dievakuasi di Nilai, sementara lima dari Rembau diketahui berlindung di rumah kerabat mereka.
 
Di negara bagian utara Kedah dan Perak, sekitar 176 warga dievakuasi setelah rumah mereka terendam banjir. Ditambah, sebanyak 162 korban dari 39 keluarga di Kuala Muda, Kedah pun telah dikirim ke tiga pusat bantuan.
 
Tim Penanggulangan Bencana Pasukan Pertahanan Sipil Kedah melaporkan, para warga harus direlokasi setelah air banjir dengan ketinggian antara 0,3 hingga satu meter masuk ke rumah mereka. Di Perak, 14 orang dari tiga keluarga dikirim ke pusat penampungan sementara di Taiping.
 
Sultan Johor, Ibrahim Iskandar mengkritik pada Rabu, 20 Oktober 2021, beberapa warga di negara bagian tersebut membuang limbah mereka ke jaringan drainase. Hal ini dinilai menyebabkan banjir di berbagai bagian Johor Bahru (JB) selama sebulan terakhir.
 
Iskandar dalam unggahan Facebook mengatakan, penyelidikan yang dilakukan oleh Dewan Kota Johor Bahru (MBJB) telah mengungkapkan, banjir bandang yang melanda banyak wilayah kota JB selama sebulan terakhir disebabkan oleh sistem drainase yang tersumbat yang disebabkan oleh “sampah dan limbah konstruksi”.
 
“Itu karena sikap sebagian masyarakat yang suka membuang sampah ke sungai, selokan, dan saluran air. Saat hujan dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, maka banjir bandang tidak bisa dihindari,” kata Iskandar. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan