"Indonesia juga sangat prihatin melihat memburuknya situasi di Gaza," kata Retno dalam keterangan persnya, Senin, 29 Januari 2024.
"Beberapa hal yang saya tekankan, ASEAN memiliki kesatuan sikap pada saat menyangkut isu principles, hukum internasional, hukum humaniter internasional, termasuk dalam menyikapi situasi di Gaza," imbuh Retno.
Ia menegaskan, prinsip adalah penting untuk ASEAN. Retno menyayangkan beberapa negara di dunia menganut double standard untuk menyikapi situasi di Gaza.
"Indonesia menekankan setiap manusia memiliki hak untuk dihormati yang sama, termasuk bangsa Palestina," tegas Retno.
Indonesia, kata Retno, juga mencermati dari dekat keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) atas kasus yang dibawa oleh Afrika Selatan. Menurutnya, keputusan ICJ mencerminkan sikap bahwa tidak ada satupun negara yang berada di atas hukum.
"Indonesia menyayangkan ditangguhkannya dukungan keuangan kepada UNRWA oleh beberapa negara donor, disaat para pengungsi Palestina sangat memerlukan bantuan," ucap Retno.
"Investigasi yang terbuka, transparan serta kredibel terhadap tuduhan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA perlu dilakukan, namun penundaan dukungan keuangan terhadap UNRWA merupakan “collective punishment" terhadap pengungsi Palestina," tegasnya.
Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN kali ini diadakan di Luang Prabang, Laos. Saat ini, Laos sedang memegang keketuaan di ASEAN.
Baca juga: Bicara Isu Palestina, Sekjen ASEAN: Posisi Kita Inginkan Solusi Damai
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News