"Saya senang melihat komitmen bersama dan tujuan bersama dalam energi terbarukan dari kedua negara," kata Retno.
"Kami menyambut baik proyek tenaga surya terapung EDP (Energias de Portugal) di Waduk Duriangkang, Kepulauan Batam," sambung dia.
Proyek ini bernilai total USD2 miliar (setara Rp30 triliun). Menurut Menlu Retno, proyek ini dapat berfungsi sebagai katalis untuk lebih banyak investasi Portugal dan energi terbarukan.
Menlu Cravinho mengatakan, kerja sama ini menjadi kesempatan bagi kedua negara untuk berfokus pada isu energi terbarukan. Hal ini, kata Cravinho, merupakan bagian mendasar dari transisi hijau.
"Dan tentu saja, (kerja sama) ekonomi biru berkelanjutan, demi masa depan kita bersama," terangnya.
"Dengan berfokus pada dua bidang ini, saya percaya bahwa kita dapat mengembangkan kepentingan bersama selama beberapa tahun dan dekade mendatang, yang dapat mendekatkan masyarakat dan ekonomi kita," lanjut Cravinho.
Dalam kesempatan ini, Menlu Retno mengatakan, ada pertumbuhan yang sangat signifikan dalam bidang investasi. "Investasi Portugal di Indonesia tumbuh hingga 2.000 persen dari 2019 hingga 2022," ucapnya.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Indonesia hingga 2021 tercatat realisasi investasi Portugal di Indonesia sebanyak 13 proyek. Angka ini bernilai hingga USD1,65 juta (setara Rp2,4 triliun). "Memang ini adalah rekor tertinggi," lanjut Menlu Retno, seraya menambahkan bahwa investasi pada energi terbarukan serta ekonomi biru menjadi sektor prioritas.
Baca juga: Pemerintah Komitmen Jaga Ketersediaan Energi Nasional Berkelanjutan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
