Mengutip keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, Jumat, 14 Juli 2023, Indonesia juga telah berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen dari business as usual dan hingga 43,20 persen dengan dukungan internasional termasuk teknologi dan keuangan pada 2030.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara pembukaan The 4th Indonesia Energy Efficiency And Conservation Conference And Exhibition menyampaikan pemerintah telah menerbitkan Indonesia 'Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050' sebagai wujud komitmen terhadap Paris Agreement.
Melalui enhanced NDC, tambahnya, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 pada 2030 melalui penerapan efisiensi energi, peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan, penerapan teknologi energi bersih untuk pembangkit listrik, penggunaan bahan bakar rendah karbon, dan reklamasi usai tambang.
Baca: Perekonomian Indonesia Tetap Stabil di Tengah Meningkatnya Ketidakpastian Global |
Selain itu, komitmen Indonesia menuju net zero emissions 2060 merupakan sebagian dari transformasi yang diperlukan dalam upaya menjadi negara maju di 2045. Upaya ini meliputi diversifikasi ekonomi dari konsentrasi sumber daya alam, pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia yang didorong oleh pengetahuan, serta teknologi dan inovasi.
Pada 16 Juni 2023, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang mengatur penggunaan energi secara hemat, rasional, dan bijaksana guna memenuhi kebutuhan energi masa kini dan masa depan, serta mengatur berbagai program dan mekanisme untuk mendorong implementasi konservasi energi di berbagai sektor.
"Dengan adanya regulasi ini, diharapkan masyarakat dan pelaku usaha dapat berperan aktif guna menjaga ketersediaan energi nasional yang berkelanjutan," tuturnya.
"Kami berharap pelaksanaan konservasi energi seperti manajemen energi, standar kinerja energi dan label tanda hemat energi, pembiayaan, pengembangan usaha jasa, peningkatan kesadaran dan kapasitas SDM, serta kerja sama dan riset inovasi konservasi energi dapat berjalan dengan optimal,” pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News