Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. (AFP)
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. (AFP)

Perang Dimana-mana, Ramos Horta: Ini Akar Aib PBB

Marcheilla Ariesta • 07 September 2024 12:47

Jakarta: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sudah tidak terlalu relevan dalam menyikapi konflik global karena kerap ditunggangi kepentingan sejumlah negara tertentu. Demikian disampaikan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta dalam Global Town Hall 2024, Sabtu, 7 September 2024.

“Kita jelas menghadapi masa-masa yang rumit, berbahaya, luar biasa yang membutuhkan keberanian, keteguhan hati, keberanian untuk perdamaian, keberanian untuk mengubah pola pikir bahwa setiap perbedaan, setiap ketegangan, harus diselesaikan dengan ancaman penggunaan kekerasan, dengan pemerasan, atau lebih buruk lagi, kekerasan langsung,” kata Ramos Horta.

“Dewan Keamanan ini telah terbukti hampir tidak relevan, tidak relevan untuk mencegah konflik, untuk menengahi, menyelesaikan konflik ketika konflik itu terjadi,” sambungnya.

Berbagai kekerasaan terjadi saat ini, seperti di Myanmar, Ukraina dan yang menjadi perhatian dunia saat ini, Gaza. Kekerasan yang membuat korban warga sipil berjatuhan ini nyatanya, kata Ramos Horta, tidak bisa ditangani oleh DK PBB.

Menurutnya, situasi di Myanmar yang sudah terjadi tiga tahun, hanya dijadikan ‘isu basa-basi’ oleh organisasi multilateral.

“Namun, bukan hanya Myanmar, tetapi juga Gaza. Ketika di awal fase kekerasan di Gaza, di Tepi Barat, di Palestina, dalam konflik puluhan tahun, konflik Israel-Palestina, Israel-Arab, ada tuduhan bahwa beberapa anggota badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang beroperasi di Gaza bersimpati atau terlibat aktif dengan Hamas. Tidak ada bukti yang pernah diajukan,” ucap Ramos Horta menyindir tuduhan tang dialamatkan ke beberapa badan PBB di Gaza.

“Semua donor Barat dari badan PBB yang mengurus ratusan ribu warga sipil di Gaza, segera, segera menjatuhkan sanksi pada PBB itu sendiri, pada badan tersebut, membatalkan semua yang telah mereka lakukan terkait dengan Israel, pemboman Gaza, sampai-sampai beberapa LSM internasional telah mengonfirmasi jumlah senjata yang dijatuhkan bom di Gaza lebih banyak daripada yang dijatuhkan bom di Dresden selama Perang Dunia II,” ceritanya.

Ia mengatakan, ini adalah aib PBB. “Saya minta maaf. Inilah akar dari aib PBB karena ketika kita kehilangan moralitas, ketika kita kehilangan kredibilitas karena standar ganda, kemunafikan yang kita praktikkan, kita menghancurkan sistem keamanan internasional kolektif,” tegas Ramos Horta.

Ia meminta maaf karena belum bisa berbuat banyak untuk masyarakat Myanmar. Ramos Horta mengaku merasa malu karena masih terbatas dalam bertindak.

“Saya belum dapat berbuat lebih banyak untuk anak-anak Palestina, ribuan anak-anak dan perempuan Palestina yang terkubur di bawah reruntuhan bom Israel, bom Amerika, senjata Barat. Semoga Tuhan menyelamatkan kita,” pungkasnya.
 
Baca juga:  Masyarakat Sipil Kekuatan Paling Signifikan dalam Atasi Tantangan Global


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan