Dalam pertemuan tingkat tinggi ini, perwakilan Indonesia menekankan bahwa meski RI dikenal sebagai negara mandiri, kehadirannya dalam BRICS membawa potensi dampak yang signifikan.
Pengamat Hubungan Internasional asap Unpad, Teuku Rezasyah mengatakan bahwa kawasan Indo-Pasifik semakin menjadi pusat perhatian global, dengan negara-negara besar berupaya memperkuat kerja sama dan mempromosikan stabilitas serta pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Goldman Sachs mencatat ada banyak negara yang tertarik untuk bergabung (dengan BRICS), yang juga memiliki visi bersama terkait Indo-Pasifik,” kata Teuku Rezasyah saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 23 Oktober 2024.
Ia juga berpendapat bahwa dengan terlibat dalam forum-forum internasional seperti BRICS, Indonesia berpotensi memainkan peran diplomasi yang lebih aktif, khususnya dalam mengatasi konflik regional dan memperkuat posisinya sebagai kekuatan penengah dalam berbagai isu global.
Namun, ada tantangan yang dihadapi Indonesia. Bergabung dengan BRICS berarti Indonesia harus beradaptasi dengan posisi baru.
“Saat ini, kita berada di kursi penumpang, sedangkan BRICS akan menjadi pengemudi. Ini berarti kita harus datang dengan gagasan dan mekanisme untuk berkontribusi dalam pembuatan isu-isu, pengambilan keputusan, dan kolaborasi tim,” tambah Teuku Rezasyah.
Penting bagi Indonesia untuk tidak terpinggirkan dalam dinamika ini. Dalam konteks global saat ini, di mana banyak negara menginginkan keanggotaan BRICS, Indonesia harus memastikan bahwa posisinya tetap relevan dan proaktif.
“Kita tidak bisa datang dengan tangan kosong, kita harus membawa ide-ide inovatif untuk menyelesaikan masalah bersama,” tutupnya.
Melalui kehadiran dan partisipasi aktif dalam BRICS, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di tingkat global, terutama dalam forum-forum penting yang menyangkut kerja sama ekonomi dan politik di kawasan Asia-Pasifik.
Saat ini, anggota BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. (Angel Rinella)
Baca juga: Mendarat di Rusia, Menlu Sugiono Disambut dengan Makanan Tradisional Kazan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News