Wapres AS Kamala Harris dalam kunjungan hari keduanya di Singapura, Selasa, 24 Agustus 2021. (EVELYN HOCKSTEIN / POOL / AFP)
Wapres AS Kamala Harris dalam kunjungan hari keduanya di Singapura, Selasa, 24 Agustus 2021. (EVELYN HOCKSTEIN / POOL / AFP)

Harris Tuduh Tiongkok Terus Mengintimidasi di Laut China Selatan

Willy Haryono • 24 Agustus 2021 12:17
Singapura: Laut China Selatan menjadi salah satu topik yang dibahas Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dalam tur Asia Tenggara ke Singapura, Selasa, 24 Agustus 2021. Harris menuduh Tiongkok terus melakukan pelanggaran dan intimidasi di Laut China Selatan, perairan sengketa yang diperebutkan sejumlah negara selama bertahun-tahun.
 
Harris mengecam klaim sepihak Tiongkok atas "sebagian besar wilayah Laut China Selatan."
 
Klaim tak berdasar ini telah ditolak lewat putusan tribunal 2016. Aksi-aksi Tiongkok terus merusak tatanan berbasis aturan dan juga mengancam kedaulatan negara-negara lain," tegas Harris dalam keterangan virtual dari Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura.

Harris merujuk pada kemenangan Filipina yang menggugat klaim Tiongkok ke tribunal internasional. Namun terlepas dari putusan tribunal, Tiongkok tetap mengklaim sebagian besar Laut China Selatan dan menempatkan sejumlah penjaga pantai untuk mengukuhkan klaimnya.
 
Tidak hanya itu, Tiongkok juga meningkatkan kehadiran militernya di Laut China Selatan dengan membangun sejumlah instalasi dan pangkalan.
 
Baca:  Kamala Harris Sebut Kemitraan di Indo-Pasifik Prioritas Utama AS
 
Walau Laut China Selatan adalah isu penting di kawasan, kunjungan Harris tetap dibayang-bayangi situasi di Afghanistan yang saat ini menjadi perhatian global. Saat membuka pidatonya hari ini, Afghanistan menjadi topik pertama yang dibahas Harris.
 
Ia menegaskan bahwa Presiden AS Joe Biden telah membuat keputusan tepat dalam mengakhiri perang di Afghanistan. Kini fokus AS, lanjut Harris, adalah menjalankan proses evakuasi warga AS dan masyarakat lokal di Afghanistan dari ancaman kelompok Taliban.
 
Evakuasi terus dijalankan menjelang tenggat waktu berakhirnya misi militer AS di Afghanistan pada 31 Agustus mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan