Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ir. Cornelis Wadu, M.Si dalam kunjungan media ke gedung BPBD NTT Selasa, 25 Juni 2024.
"Topografinya yaitu sangat berbeda-beda. kerentanan kepulauan ini terhadap kondisi kebencanaan, ada tsunami, gempa bumi, bahkan bencana lain," ungkap Cornelis.
Ia menegaskan pemerintah perlu ada kolaborasi dan kemitraan, dan kemitraan ini dibangun oleh Australia dengan Indonesia, dan khususnya konstribusi SIAP SIAGA dalam kemitraan ini.
"Sudah cukup banyak yang teman-teman siap-siaga membantu kami, pemerintah, terutama gedung yang ditempati ini salah satunya, serta peralatan yang cukup canggih untuk membantu kami mengkomunikasikan segala persoalan," kata Cornelis.
Ia berharap kemitraan ini tidak hanya sampai di sini, tetapi terus dibangun, direalisasikan antara Australia dengan Indonesia, dan melalui mitra SIAP SIAGA.
Program SIAP SIAGA adalah Kemitraan Australia-Indonesia dalam Manajemen Risiko Bencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap bencana di Indonesia dan memperkuat kerja sama kemanusiaan antara Australia dan Indonesia.
Inisiatif ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia 2020-2024 dan Australian Government's Humanitarian Strategy (2016).
Program SIAP SIAGA beroperasi di berbagai tingkatan untuk meningkatkan sistem penanggulangan bencana. Di tingkat nasional, program ini bekerja sama dengan BNPB, Bappenas, Kemendagri, Kemensos, dan Kemenlu, sementara di tingkat provinsi dan kabupaten, SIAP SIAGA bekerja sama dengan instansi pemerintah dan juga organisasi masyarakat sipil.
Di tingkat daerah, program SIAP SIAGA bekerja di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memberikan dukungan teknis dan meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana.
Program ini bekerja sama dengan lembaga pemerintah seperti BPBD, Bappeda, Diskominfo, dan DP3AK, serta lembaga swadaya masyarakat seperti Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), MDMC, LPBI-NU, serta organisasi yang bekerja untuk penyandang disabilitas.
Terletak di dalam Cincin Api Pasifik, provinsi NTT sangat rentan terhadap bencana geologi dan hidrometereologi seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, angin ribut, dan angin topan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News