Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjalin Kemitraan Strategis Khusus dengan Korea Selatan. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjalin Kemitraan Strategis Khusus dengan Korea Selatan. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Dari Pertahanan hingga Mobil Listrik, Hubungan RI-Korsel Makin Mesra di Usia 50 Tahun

Marcheilla Ariesta • 19 September 2023 09:13
Jakarta: Indonesia dan Korea Selatan merayakan 50 tahun hubungan bilateral kedua negara. Kemitraan Strategis Khusus sudah dikantongi kedua negara dalam 50 tahun hubungan ini. 
 
Duta Besar Korea untuk Indonesia Lee Sang-deok mengatakan, Indonesia adalah negara penanaman modal asing langsung pertama di Korea, negara pertama yang mengekspor pabrik produksinya ke luar negeri, negara pertama yang mengembangkan ladang minyak di luar negeri, negara tempat kantor KOICA di luar negeri pertama kali didirikan.
 
"Indonesia merupakan mitra kerja sama pertama dalam pengembangan bersama senjata canggih. Indonesia juga merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjalin ‘Kemitraan Strategis Khusus’ dengan Korea," kata Dubes Lee, dalam perayaan 50 Tahun Hubungan RI-Korea Selatan di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 18 September 2023.
Indonesia, kata dia, juga merupakan mitra utama yang memainkan peran penting dalam implementasi Strategi Indo-Pasifik Korea dan 'Inisiatif Solidaritas Korea-ASEAN (KASI)' yang diumumkan oleh pemerintah Korea pada bulan November tahun lalu.
 
"Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia telah memainkan peran utama dalam menjadikan ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan," tuturnya. 
 
Dengan tujuan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2045, kata Lee, Indonesia menerapkan strategi pertumbuhan pemerintah di berbagai bidang, mulai dari bahan mentah hingga manufaktur dan Revolusi Industri Keempat.

Masa Depan Hubungan Indonesia-Korea Selatan

Menurutnya, dengan latar belakang ini, Korea dan Indonesia berupaya untuk meningkatkan tingkat kemitraan mereka ke arah yang berorientasi masa depan.
 
"Dan dalam 50 tahun ke depan Korea akan mengalihkan fokusnya dari pengembangan sumber daya alam dan investasi manufaktur ke arah cakrawala baru dalam bentuk kerja sama dengan Indonesia di bidang  arah yang saling menguntungkan," sambungnya. 
 
Ia menambahkan, kolaborasi yang saling menguntungkan ini akan mencakup bidang-bidang seperti IT, biohealth, perubahan iklim, dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
 
Dubes Lee menuturkan, pemimpin kedua negara memutuskan untuk menjajaki upaya bersama untuk pembangunan berkelanjutan. 
 
"Upaya yang ingin kami lakukan adalah dengan membangun ekosistem kendaraan listrik dan pembangunan kota pintar, serta merespons perubahan iklim dan membina kerja sama energi nuklir," jelas Lee.
 
Baca juga:  Korsel dan Indonesia Sepakat Membangun Industri Kendaraan Listrik

Indonesia Emas 2045

Selanjutnya, Lee menuturkan kedua Presiden memutuskan untuk terus memperluas perdagangan dan investasi berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara kedua negara, yang mulai berlaku awal tahun ini.
 
"Dan hal ini menggembirakan karena semakin banyak perusahaan Korea yang berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur," serunya. 
 
Dubes Lee kemudian menutup pidatonya dengan keyakinan bahwa Republik Korea akan menjadi mitra yang optimal dalam mewujudkan visi 'Indonesia Emas 2045' yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.  
 
"Sebagaimana tercermin dalam pepatah Indonesia, “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, mari kita maju bergandengan tangan menuju peluang yang terbuka di hadapan kita," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WIL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif