Menurut sumber tersebut, hal ini terjadi karena krisis politik yang berkepanjangan di negara tersebut memberikan tekanan pada kelompok regional tersebut.
Ketika negara-negara anggota utama ASEAN menolak mengizinkan rezim militer untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak dan pertemuan lainnya, para pemimpin di Naypyidaw diketahui telah memutuskan bahwa mereka tidak dapat bertindak sebagai ketua. Militer menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 dan menentang upaya blok tersebut untuk menyelesaikan krisis pascakudeta tersebut.
Laman Nikkei Asia, Jumat, 1 September 2023, kepemimpinan ASEAN pada prinsipnya, bergilir setiap tahun di antara 10 negara anggota berdasarkan urutan abjad. Indonesia memegang kursi tersebut tahun ini, diikuti oleh Laos pada 2024 dan Malaysia pada 2025.
Melewatkan giliran Myanmar, Filipina kini diperkirakan akan memimpin blok tersebut pada tahun 2026.
Myanmar bergabung dengan ASEAN pada 1997.
Myanmar dijadwalkan untuk menjadi ketua pada 2006, ketika negara tersebut masih berada di bawah rezim militer. Namun tahun sebelumnya mereka mengumumkan bahwa mereka akan mengundurkan diri sebagai tanggapan atas penentangan dari Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Myanmar mengambil alih kepemimpinan pertamanya pada 2014 setelah transisi singkat ke pemerintahan sipil.
Karena negara ketua ASEAN juga menjadi tuan rumah KTT Asia Timur dan pertemuan lain yang melibatkan negara-negara di luar blok tersebut –,termasuk AS, Tiongkok, dan Jepang,– kepemimpinan Myanmar telah menimbulkan kekhawatiran tentang kebingungan dan ketegangan diplomatik.
Pada April 2021, rezim militer dan negara anggota ASEAN lainnya menyepakati Lima Poin Konsensus untuk memulihkan perdamaian di negara tersebut, termasuk penghentian kekerasan dan dialog antara semua pihak. Namun, hanya sedikit kemajuan yang dicapai, yang menyebabkan tidak diikutsertakannya para pemimpin militer dan menteri Myanmar di acara-acara ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News