"Banyak yang mengatakan, tidak ada progres dari lima poin konsensus, tapi belum tercapainya proses implementasi 5PC bukan berarti ASEAN harus menyerah, apalagi merelakan prinsip dalam piagam ASEAN," tegas Retno dalam jumpa pers usai KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kamis, 11 Mei 2023.
Ia mengatakan, sejak berdiri ASEAN sudah terikat dengan prinsip-prinsip yang perlu dihormati yang ada di Piagam ASEAN. Prinsip itu antara lain ketaatan atas hukum, tata kelola pemerintahan yang baik, prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.
Retno menegaskan, dengan dukungan para pemimpin ASEAN, Indonesia akan terus menjalin hubungan dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar.
Baca juga: Indonesia Siap Bicara dengan Junta Myanmar, Jokowi: Bukan Berarti Mengakui
Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengatakan, 5PC memandatkan ASEAN untuk terus melakukan pendekatan dengan semua stakeholder di Myanmar.
"Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan," kata Jokowi.
Ia menegaskan, Indonesia siap berbicara dengan siapapun, termasuk junta Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan di Myanmar.
"Indonesia siap berbicara dengan siapapun termasuk junta dan seluruh stakeholders di Myanmar, untuk kepentingan kemanusiaan," katanya.
"Dan yang penting untuk saya tegaskan, pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," tegas Jokowi.
Dalam pembukaan retreat para pemimpin ASEAN tadi pagi, Jokowi mengakui implementasi 5PC belum ada kemajuan signifikan.
Ia mendorong dialog yang inklusif, mendorong penghentian kekerasan dan memfasilitasi penyelesaian Joint Needs Assesment melalui AHA Center dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News