Pantauan langsung Medcom.id di Sekretariat ASEAN, tak ada satu pun delegasi Myanmar yang hadir dalam pertemuan ini. Sebagai informasi, ASEAN tetap mengundang perwakilan non-politis Myanmar untuk pertemuan kali ini.
Masalah Myanmar juga dibahas dalam pertemuan ini. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyetujui bahwa saat ini, ASEAN menghadapi situasi di Myanmar yang menguji kredibilitasnya.
"Secara internal, kami menghadapi situasi di Myanmar yang menguji kredibilitas kami," katanya.
"Dan keketuaan Indonesia bertujuan untuk memperkuat kapasitas ASEAN utnuk dapat menjawab tantangan masa depan untuk memperkuat kesatuannya dalam mengimplementasikan piagam ASEAN secara keseluruhan, dan memastikan ASEAN tidak melupakan dinamika politik di kawasan," sambungnya.
Retno menegaskan, di bawah program keketuaan Indonesia, berbagai pertemuan dirancang agar sesuai dengan posisi ini terlebih dahulu. Pertemuan-pertemuan ini dirancang untuk menciptakan ASEAN yang tangkas dan tanggap dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Menlu Retno mengungkapkan, ia mengundang Myanmar pada tingkat non-political level.
Retno menuturkan undangan ini merupakan suatu kemajuan dibandingkan KTT ASEAN 2021 lalu. Namun, Myanmar sama sekali tak mengirimkan perwakilan apapun, termasuk perwakilan non politik, ke Indonesia selaku tuan rumah.
Retno lalu berujar merupakan hak Myanmar untuk menentukan siapa pun yang akan hadir mewakili negara tersebut di pertemuan nanti.
"Di dalam ruangan pertemuan akan ada meja untuk Myanmar tetapi undangannya diberikan kepada non-political level. Akan sangat terserah kepada Myanmar bagaimana merespons undangan ini," pungkas Retno.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News