Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi desak segera dilakukan pemilu./AFP
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi desak segera dilakukan pemilu./AFP

Ketua UMNO: Apa Lagi yang Ditunggu untuk Pemilu Malaysia?

Marcheilla Ariesta • 19 Maret 2022 07:04
Kuala Lumpur: Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, partainya memiliki kekuatan untuk menentukan arah saat menyerukan agar parlemen dibubarkan. Ia menegaskan tak ada lagi yang perlu ditunggu.
 
"Ketika suasana hati dari akar rumput dalam pemilihan sela dan pemilihan negara bagian menguntungkan kita, apa yang kita tunggu?," katanya saat menyampaikan pidato kebijakannya pada rapat umum tahunan partai 2021 pada Jumat, 18 Maret 2022.
 
Anggota parlemen Bagan Datuk mengakui bahwa keputusan untuk membubarkan parlemen adalah keputusan yang dibuat oleh Kabinet, sebelum diajukan kepada raja.

"Kami tidak akan mengganggu masalah ini, tetapi UMNO sebagai pihak yang bertanggung jawab, kami memiliki kekuatan untuk menentukan arah partai kami," tuturnya, dilansir dari Channel News Asia.
 
Presiden UMNO mengatakan 'dentuman genderang perang' untuk pemilihan umum ke-15 Malaysia (GE15) telah menjadi lebih kuat. Menurutnya, majelis umum ini harus mendengarkan suara-suara akar rumput yang menyerukan mandat baru untuk diperoleh melalui GE15.
 
"Jangan biarkan ada banyak guntur dan kilat, tetapi tidak setetes hujan pun jatuh ke tanah," seru Ahmad Zahid.
 
Baca juga: Oposisi Malaysia Lemah, UMNO: Ini Waktunya Pemilu
 
"Karena itu, saya berharap kita bisa mengembalikan (amanat) kepada rakyat, serahkan kepada mereka. Berikan mandat baru kepada UMNO," sambung dia.
 
UMNO, komponen utama dalam koalisi Barisan Nasional (BN), telah memerintah negara itu sejak kemerdekaannya hingga kekalahan mengejutkan dalam pemilihan umum 2018.
 
Koalisi kemudian bersekutu dengan saingannya Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) untuk mendapatkan kembali kendali atas pemerintah menyusul pembelotan 11 anggota parlemen dari Pakatan Harapan pada Februari 2020.
 
Pada Agustus tahun lalu, Ahmad Zahid memimpin sejumlah anggota parlemen untuk menarik dukungan mereka untuk perdana menteri kedelapan Muhyiddin Yassin dari koalisi Perikatan Nasional.
 
Ismail Sabri Yaakob, yang menjabat pada 30 Agustus tahun lalu, adalah perdana menteri pertama dari UMNO yang bukan presiden partai. Dia adalah salah satu wakil presiden.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan