Malaysia bergabung dengan negara-negara Asia lainnya yang terburu-buru untuk mengamankan pasokan Molnupiravir.
Baca: Asia Berlomba-lomba Dapatkan Obat Terapi Covid-19 Molnupiravir.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Molnupiravir, yang akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk mengobati pasien covid-19 jika mendapat persetujuan penggunaan darurat. Menurut data klinis, obat dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular covid-19 yang parah.
Data memicu permintaan besar untuk obat di Asia, dengan Korea Selatan, Singapura dan Australia mengumumkan kesepakatan serupa untuk membeli pil minggu ini. Taiwan dan Thailand juga sedang dalam pembicaraan dengan Merck, yang dikenal sebagai MSD di luar AS dan Kanada.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, pemerintah telah menandatangani surat perjanjian untuk pembelian pada hari Kamis.
"Keputusan ini dibuat saat kami bersiap untuk transisi ke fase endemik, di mana kami dapat hidup berdampingan dengan virus,” ujar Khairy, seperti dikutip Channel News Asia.
“(Keberadaan obat ini) menambahkan perawatan inovatif baru sebagai 'senjata' untuk melawan pandemi covid-19, selain vaksinasi dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya," ujar Khairy dalam sebuah pernyataan.
Malaysia telah mencatat hampir 2,3 juta infeksi covid-19, tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Tetapi Negeri Jiran secara bertahap mencabut pembatasan pergerakan dalam beberapa pekan terakhir karena jumlah kasus baru menurun di tengah program vaksinasi yang ditingkatkan.
Sekitar 64 persen dari 32 juta penduduk Malaysia sekarang telah divaksinasi lengkap, termasuk 88 persen orang dewasa.
