Dua berita terpopuler lainnya adalah kekesalan Korea Utara terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan serta mengenai kemunculan Covid-19 di Palau.
Berikut selengkapnya:
1. Korban Tewas Demo Anti-Kudeta Myanmar Jadi 840 Orang
Jumlah korban tewas dalam bentrokan terkait demo anti-kudeta di Myanmar bertambah menjadi 840, berdasarkan data terbaru dari kelompok Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) hingga Minggu, 30 Mei. Dalam periode yang sama, total 4.409 orang telah ditahan junta militer sejak terjadinya kudeta pada awal Februari lalu.
Menurut laporan media lokal, krisis keamanan dan ekonomi Myanmar terus memburuk sejak terjadinya kudeta. Meski intensitas bentrokan dan aksi kekerasan sudah relatif menurun, masyarakat menghadapi masalah kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan sejumlah komoditas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mencatat jumlah korban tewas dalam konflik di Myanmar. Apakah jumlahnya sama dengan AAPP? Cek selengkapnya di sini.
2. Korut Kecam Pencabutan Perjanjian Misil Balistik AS-Korsel
Korea Utara mengecam pencabutan sebuah perjanjian antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang mengatur mengenai misil balistik Korsel. Menurut Korut, pencabutan perjanjian itu merupakan bagian dari kebijakan bermusuhan Washington terhadap Pyongyang.
"AS, yang selama ini menyebut langkah pertahanan diri DPRK sebagai pelanggaran resolusi PBB, kini telah membiarkan sekutunya memiliki misil dalam jumlah yang tak terbatas," ungkap sebuah artikel yang ditulis oleh seorang kritikus bernama Kim Myong Chol di media KCNA.
Menurut Kim, banyak negara kini memandang kebijakan kunci AS terhadap Korut, yang dilabeli sebagai "pendekatan pragmatis" dan "fleksibilitas maksimal," hanyalah tipu daya belaka.
Apa sebenarnya isi perjanjian misil antara AS dan Korsel? Cek selengkapnya di sini.
3. Palau Catat Kasus Perdana Covid-19
Republik Palau mencatat kasus perdana Covid-19 pada Senin, 31 Mei 2021. Individu terjangkit Covid-19 itu dikabarkan tiba di Palau dari Guam pada 9 Mei dalam kondisi sudah divaksinasi secara penuh dan memiliki dua hasil negatif tes PCR sebelum naik pesawat.
Individu yang tak disebutkan namanya itu kembali dinyatakan negatif untuk kali ketiga. Namun semasa karantina di hari ke-21, ia dinyatakan positif Covid-19.
Pejabat kesehatan Palau, Gaafar J. Uherbelau, mengatakan bahwa pasien perdana Covid-19 itu sedang diisolasi, dan prosedur pelacakan kontak sedang berjalan. Mereka yang terkonfirmasi pernah melakukan kontak dengannya, kini sedang menjalani karantina.
Apakah Palau sudah memulai program vaksinasi seperti negara-negara lainnya? Cek selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News