Ia menginginkan Prancis menjadi 'perantara' antara negara-negara Indo-Pasifik dan Eropa. Le Drian menambahkan, kerja sama strategis adalah salah satu prioritas Prancis saat menjalankan kepresidenan Uni Eropa 2022.
"Inti dari komitmen ini adalah visi kami tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, berdasarkan aturan hukum, dan menghormati kedaulatan setiap negara," kata Le Drian.
Baca: Presiden Komisi Eropa Khawatirkan Penumpukan Militer di Perairan Indo-Pasifik
Ia juga mengatakan Prancis telah setuju untuk melakukan investasi senilai 500 juta Euro dalam proyek transisi energi di Indonesia. Namun, ia tidak memberikan rincian terkait hal tersebut.
Kunjungan Le Drian dilakukan di saat Prancis meningkatkan hubungannya di Asia, menyusul hilangnya kesepakatan strategis dengan Australia pada September lalu. Paris menuduh Canberra melakukan pengkhianatan setelah memilih kapal selam yang dibangun dengan teknologi AS dan Inggris daripada Prancis.
Dalam pertemuan hari ini, kedua menlu melakukan penandatanganan Rencana Aksi Indonesia-Prancis 2022-2027 untuk memperdalam kemitraan strategis. Berbagai kerja sama dilakukan karena Prancis merupakan mitra dagang kelima terbesar Indonesia dari Eropa.
"Tahun ini, tahun kesepuluh sejak Indonesia-Prancis memiliki kemitraan strategis. Guna memberi arah yang lebih jelas untuk kemitraan 5 tahun ke depan, kami baru saja menandatangani rencana aksi," kata Retno.
Tak hanya di bidang kesehatan, beberapa prioritas dalam rencana aksi tersebut antara lain pertahanan, perubahan iklim, energi, dan maritim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News