Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan bahwa Inggris bangga telah memimpin persetujuan secara cepat dan dengan suara bulat atas kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan ini akan membantu proses distribusi vaksin kepada orang-orang yang tinggal di zona konflik.
"Resolusi ini juga membangun dukungan untuk COVAX, di mana Inggris menyediakan lebih dari satu miliar dosis vaksin untuk kelompok masyarakat yang paling rentan di seluruh dunia - karena kita membutuhkan solusi global untuk pandemi global," ujar Raab, dalam keterangan tertulis Kedubes Inggris yang diterima Medcom.id pada Senin, 1 Maret 2021.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengaku bangga Inggris telah membawa resolusi ini ke DK PBB. Ia mengatakan sejak awal pandemi Covid-19, Inggris dan Indonesia telah bersatu untuk menyerukan respons multilateral terhadap virus tersebut dan memastikan kesetaraan akses vaksin. Owen menambahkan, distribusi vaksin melalui mekanisme COVAX saat ini sedang berlangsung, dengan pengiriman pertama dilakukan pada 1 Maret.
Baca: Benua Afrika Memulai Vaksinasi Covid-19 via Skema Covax
"Dengan resolusi ini, Inggris menetapkan target ambisius – memastikan mereka yang tinggal di daerah konflik memiliki akses ke vaksin Covid-19, dan langkah-langkah untuk mendukung hal itu - termasuk gencatan senjata dan kerja sama yang diperlukan untuk membuat visi ini menjadi kenyataan – telah dilakukan”, ujar Owen.
Menurut Owen, pengesahan resolusi dengan suara bulat ini menunjukkan bahwa pesan Inggris dan Indonesia telah didengar, dan memperkuat argumen Inggris bahwa semua negara dan masyarakat harus mendapatkan akses terhadap vaksin.
Pada akhirnya, resolusi tersebut disponsori bersama oleh 112 negara, termasuk Indonesia dan 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Hanya 1 persen dari semua resolusi DK PBB selama 10 tahun terakhir telah disponsori bersama oleh semua 15 anggota Dewan Keamanan.
Owen menuturkan bahwa upaya diplomasi dan tata negara Inggris telah membantu menyatukan begitu banyak negara untuk menyetujui prinsip penting ini, yang sekarang mengikat semua negara anggota PBB.
"Seruan agar para kelompok rentan - termasuk pengungsi - untuk menerima vaksin melalui program-program vaksinasi pada tingkat nasional juga mendapat dukungan yang sangat besar. Kita dapat mengendalikan pandemi dan memperkuat komunitas global dalam menjawab tantangan ini, bersama-sama!," pungkas Owen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News