Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar. (AFP)
Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar. (AFP)

Bullying Terus Berlanjut di UPNM, Raja Malaysia: Tidak Manusiawi!

Willy Haryono • 04 Desember 2024 19:24
Kuala Lumpur: Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar bertekad mengakhiri budaya perundungan atau bullying di Universitas Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM). Pernyataan disampaikan sang raja yang belum lama ini baru dilantik sebagai kanselir UPNM. 
 
Dalam pidato saat wisuda di Kuala Lumpur World Trade Centre, pada Selasa kemarin, ia menegaskan tidak ingin namanya dikaitkan dengan UPNM jika perilaku "tidak manusiawi" itu terus berlangsung.
 
"Jika bullying dan kekerasan ini tetap berlanjut, jangan lagi kaitkan nama saya dengan universitas ini," tegas sang raja, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 4 November 2024.

Komentar Sultan Ibrahim muncul setelah sejumlah kasus kekerasan melibatkan taruna di UPNM menjadi sorotan. Salah satu kasus terburuk terjadi tujuh tahun lalu, saat seorang taruna angkatan laut, Zulfarhan Osman Zulkarnain, meninggal dunia akibat penganiayaan. 
 
Pengadilan Malaysia menjatuhkan hukuman mati kepada enam mantan mahasiswa UPNM pada Juli lalu atas keterlibatan mereka dalam kasus tersebut.
 
Namun, kasus baru terus bermunculan. Pada Oktober lalu, seorang taruna senior, Mohd Adil Mat Awang Ghani (22), didakwa menginjak perut juniornya menggunakan sepatu berduri, yang menyebabkan patah tulang rusuk dan tulang belakang. 
 
Kasus lain melibatkan Amirul Iskandar Norhanizan (22), yang dituduh menempelkan setrika panas ke dada juniornya, Muhammad Salman Mohd Saiful Surash (20). Amirul telah mengajukan pembelaan tidak bersalah di pengadilan pada 8 November.

Peninjauan Ulang

Dalam pidatonya, Sultan Ibrahim menggambarkan bullying di UPNM sebagai tindakan tidak manusiawi. Ia menyebut pelatihan militer memang membutuhkan ketahanan fisik dan mental, namun tidak boleh mengarah pada kekerasan atau kematian. 
 
"Sungguh memprihatinkan kasus seperti ini terus terjadi setiap tahun, seolah tidak ada tindakan serius dari pihak mana pun," ujarnya.
 
Universitas ini beroperasi di bawah dua sistem yang melibatkan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Malaysia. Menteri Pendidikan Tinggi, Zambry Abdul Kadir, mengungkapkan kemungkinan sistem tersebut akan ditinjau ulang untuk mencegah kasus serupa. 
 
Menurutnya, kombinasi jadwal kuliah dari pagi hingga sore, diikuti pelatihan militer, mungkin menjadi salah satu penyebab masalah.
 
Sementara itu, Menteri Pertahanan Khaled Nordin telah memecat lima taruna yang terlibat dalam tiga kasus bullying terbaru. Mereka juga diwajibkan membayar ganti rugi kepada pemerintah Malaysia atas biaya pendidikan yang telah mereka terima. Langkah ini diambil sebagai peringatan keras agar kasus serupa tidak terulang.
 
Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga menegaskan sikap pemerintah terhadap bullying di institusi pendidikan. Dalam pidatonya, ia menyebut budaya tersebut telah menjadi masalah sistemik yang harus diatasi. 
 
"Para pemimpin pendidikan harus bertanggung jawab dan menghapus budaya ini sepenuhnya," kata Anwar. (Muhammad Reyhansyah)
 
Baca juga:  Diduga Jadi Korban Bully, Siswi SD di Lamongan Meninggal Dunia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan