Thailand, tetangga utara Malaysia, akan menjadi kunjungan internasional keempat Anwar Ibrahim sejak menjadi perdana menteri pada November. Pertemuannya dengan rekan sejawat di Indonesia, Brunei Darussalam , dan Singapura telah membahas masalah kerja sama ekonomi dan keamanan regional, yang juga akan menjadi agenda di Thailand.
Melansir dari laman Nikkei Asia, Minggu, 5 Februari 2023, PM Anwar juga akan berupaya mendorong proses perdamaian di Thailand selatan yang telah tersendat selama lebih dari satu dekade.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Timpalannya dari Thailand, PM Prayuth Chan-ocha, diyakini ingin terlihat sebagai sosok yang memegang kendali atas konflik di perbatasan menjelang pemilihan umum pada Mei mendatang.
Malaysia berperan sebagai fasilitator pada 2013 di bawah pemerintahan Najib Razak, yang diundang PM Thailand saat itu, Yingluck Shinawatra. Proses negosiasi damai berakhir ketika Yingluck digulingkan dalam kudeta militer tahun 2014 oleh Prayuth.
Konflik di tiga provinsi paling selatan Thailand telah menewaskan lebih dari 7.000 orang sejak kekerasan meningkat pada 2004. Pemberontak separatis Thailand-Melayu kerap menggunakan bom mobil dalam menyerang dan menyergap pasukan keamanan Thailand, yang biasanya membalas dengan operasi penyisiran dan penggerebekan.
Baca juga: Bom Mobil Meledak di Kompleks Polisi Thailand, Satu Petugas Tewas
Pemberontakan di perbatasan Thailand-Malaysia berakar di era 1940-an, ketika orang-orang Thai-Melayu di wilayah Yala, Narathiwat dan Pattani mengangkat senjata untuk mencari otonomi daerah. Masyarakat di tiga wilayah tersebut merasa terhubung dengan akar mereka ke Kesultanan Pattani yang ditaklukkan Thailand, yang saat kini dikenal sebagai Siam.
Pemerintah Malaysia menjadi perantara tiga pertemuan negosiasi damai tahun lalu antara pemerintah Thailand dan Barisan Revolusi Nasional (BRN), kelompok separatis Thai-Melayu terbesar di Thailand dan didirikan oleh para ulama Islam.
Putaran kedua di bulan April menghasilkan pedoman untuk dialog perdamaian dan gencatan senjata 40 hari, yang pada dasarnya menggagalkan serangan tahunan BRN selama bulan suci Ramadan.
Rencana kedatangan PM Anwar di Bangkok telah didahului ketua fasilitator barunya, Jenderal Zulkifli Zainal Abidin. Zulkifli, mantan panglima angkatan bersenjata Malaysia, disebut-sebut sebagai ahli dalam penanggulangan pemberontakan. Ia menggantikan Abdul Rahim Noor, mantan Kapolri Malaysia yang menjadi fasilitator sejak 2018.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id