Lebih dari 300 ribu orang telah melarikan diri dari rumah mereka saat Topan Rai menerjang wilayah selatan dan pusat Filipina. Jaringan komunikasi di sejumlah wilayah terputus.
Rai adalah topan super saat menerjang Pulau Siargao pada Kamis kemarin, dengan kecepatan putaran angin hingga 195 kilometer per jam. Jumat kemarin, kecepatan angin berkurang menjadi 150 km/jam.
"Pulau Siargao mengalami kerusakan parah," kata Ricardo Jalad, direktur eksekutif Agensi Bencana Nasional, dilansir dari Guardian.
Jalad mengatakan 12 orang dilaporkan meninggal usai terjangan topan, yang melanda destinasi wisata pulau Palawan setelah sebelumnya mengobrak-abrik Visayas dan Mindanao. Tujuh orang lainnya dilaporkan hilang dan dua terluka.
"Kami melihat orang-orang berada di beberapa ruas jalan, banyak dari mereka terlihat terkejut," kata koresponden ABS-CBN, Dennis Datu, melaporkan dari kota Surigao.
"Semua bangunan rusak parah, teramasuk kantor penanggulangan bencana provinsi. Kerusakannya seperti habis terkena bom," sambung dia.
Jalan utama menuju kota pesisir telah terputus akibat tanah longsor dan tumbangnya pohon serta tiang listrik.
Lebih dari 300 ribu orang mencari tempat perlindungan usai Topan Rai menerjang Filipina. Menurut laporan media lokal, sekitar 18 ribu warga Filipina di area terdampak bencana belum bisa kembali ke rumah mereka.
"Sudah jelas ada kerusakan masif di luar sana," tutur Alberto Bocanegra, kepala Palang Merah dan Masyarakat Bulan Merah Filipina.
Baca: Puluhan Ribu Warga Dievakuasi Jelang Topan Rai di Filipina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News