Dilansir dari Xinhua, Senin 7 September 2020, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kedalaman gempa mencapai 120 kilometer. Karena sangat dalam, guncangan akibat gempa ini tidak terlalu dirasakan masyarakat Mindanao.
Ini merupakan gempa besar kedua di Mindanao sejak guncangan berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang pada 30 Agustus lalu.
Otoritas Filipina meyakini tidak akan ada ancaman gelombang tsunami dari gempa ini, dan kemungkinan adanya kerusakan infrastruktur juga relatif rendah.
Pada 18 Agustus, Filipina bagian tengah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,9. Gempa terjadi di Samar, sebuah pulau di Filipina. Guncangan gempa terasa kuat di Mapanas, Legazpi, Lezo, dan Aklan.
Dua kota lainnya yang juga merasakan guncangan gempa adalah Iloilo dan Roxas City.
Filipina sering diguncang gempa bumi dan erupsi gunung berapi karena berada di Cincin Api atau Ring of Fire, area yang rentan dilanda aktivitas seismik.
Menurut catatan National Geographic, terdapat 452 gunung berapi di Ring of Fire. Dalam empat abad terakhir, Mayon telah meletus 51 kali, dan dianggap sebagai gunung berapi paling aktif di Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News