Ilustrasi vaksin covid-19. (Medcom.id)
Ilustrasi vaksin covid-19. (Medcom.id)

Menlu Retno Kembali Serukan Solidaritas Akses Vaksin Covid-19

Medcom • 17 April 2021 14:03
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan kembali solidaritas global untuk memastikan akses vaksin Covid-19 yang berkeadilan dan merata. Seruan disampaikan dalam Pertemuan Khusus para Menteri Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) PBB bertema "Vaccine for All" yang dilaksanakan secara virtual pada Jumat malam kemarin.
 
"Solidaritas global harus diperkuat untuk mendukung kesetaraan akses terhadap vaksin, melalui peningkatan produksi; intensifikasi kerja sama transfer teknologi, termasuk melalui perjanjian lisensi yang terbuka dan transparan; penghapusan restriksi ekspor; dan mengakhiri segala bentuk politisasi vaksin," tegas Menlu Retno dalam pernyataannya.
 
"Virus ini adalah ujian bagi solidaritas kita. Banyak resolusi dan deklarasi telah dikeluarkan. Inilah saatnya bagi kita untuk mewujudkan kata-kata kita ke dalam aksi nyata," imbuhnya, dalam keterangan yang dimuat di situs Kemenlu RI pada Sabtu, 17 April 2021.
 
Pertemuan dipimpin Presiden Ecosoc dan dihadiri 48 negara yang mendukung akses vaksin berkeadilan dan merata. Turut menyampaikan pidato pembukaan pada event ini adalah Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Majelis Umum PBB, serta Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
 
COVAX telah menjangkau pasokan vaksin bagi lebih dari 100 negara pada 6 benua di dunia. Namun demikian, masih terdapat tantangan akses dan distribusi, di mana hanya 0.2% dari vaksin tersebut yang didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah.
 
"Kita tidak bisa membiarkan kesenjangan global ini menggagalkan perjuangan kita melawan pandemi, terutama di tengah ancaman gelombang ketiga Covid-19," tegas Menlu Retno.
 
Baca:  Di Pertemuan COVAX, Menlu Retno Kecam Penimbunan Vaksin
 
Dalam pertemuan digarisbawahi bahaya ketimpangan distribusi vaksin yang akan berdampak epidemiologis dan ekonomi yang sangat merugikan semua negara. Kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat dalam dua bulan terakhir, dengan tingkat infeksi tertinggi yang pernah terjadi selama pandemi.
 
Pertemuan juga menghasilkan sebuah komitmen untuk mendukung kerangka vaksin multilateral yang diusung COVAX, dan seruan kepada semua pihak untuk membantu meningkatkan kapasitasnya, terutama dari sisi pendanaan. Negara yang memiliki kelebihan pasokan vaksin Covid-19 didorong untuk dapat mendonasikannya segera kepada negara-negara yang membutuhkan.

Badan Ekonomi dan Sosial PBB (Economic and Social Council-ECOSOC) adalah salah satu dari enam badan utama PBB yang bertanggung jawab untuk mengkordinasikan isu ekonomi dan sosial dalam PBB. ECOSOC membawahi 15 (lima belas) badan subsider PBB, delapan komisi fungsional, dan lima komisi regional dalam bidang ekonomi dan sosial.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan