Wali Kota Navotas Toby Tiangco mengatakan, seorang karyawan pabrik es TP Marcelo meninggal setelah keracunan asap amonia pada Rabu 3 Februari. Sementara tubuh karyawan kedua yang merupakan teknisi listrik pabrik, ditemukan di gedung pada Kamis.
“Lebih dari 90 warga dan karyawan dibawa ke rumah sakit setelah terpapar amonia yang bocor. Bahan itu digunakan sebagai pendingin tetapi bisa menjadi racun bagi orang jika dihirup dalam jumlah besar,” kata pejabat Filipina, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 4 Februari 2021.
“Lebih dari 20 orang dirawat di rumah sakit mengeluhkan kesulitan bernapas, iritasi mata dan kulit, serta penyakit lainnya,” lanjut keterangan tersebut.
Ratusan penduduk di dekat pabrik es melarikan diri ke tempat aman setelah mencium asap menyengat pada Rabu. Tetapi mulai kembali ketika kebocoran mereda beberapa jam kemudian.
Tiangco mengatakan para penyelidik sedang mencoba untuk menentukan apakah amonia bocor dari pipa atau meledak setelah tangki yang setengah terisi meledak. Dia meminta maaf kepada para korban mengatakan, perusahaan, yang sebagian dimiliki oleh ibunya, akan menanggung semua biaya medis dan penguburan.
Pabrik telah diperintahkan untuk ditutup dan tidak akan dibuka kembali sampai diberlakukan pengamanan tambahan. Pemeriksaan keamanan di pabrik es dan gudang penyimpanan dingin lainnya di Navotas akan dilakukan untuk menghindari terulangnya kecelakaan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News