Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (AFP)
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (AFP)

Bersitegang dengan Tiongkok, Filipina Tegaskan Tak Terintimidasi 'Siapa Pun'

Willy Haryono • 23 Juni 2024 15:49
Manila: Presiden Ferdinand Marcos Jr bahwa Filipina "tidak akan terintimidasi" oleh siapa pun di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok di Laut China Selatan.
 
Pernyataan disampaikan usai terjadinya bentrokan terhebat sejauh ini antara angkatan laut Filipina dan penjaga pantai Tiongkok di perairan sengketa tersebut.
 
Konfrontasi terjadi pada Senin lalu di lepas pantai Second Thomas Shoal. Kala itu, para pelaut Tiongkok berusaha menghalangi pasukan Filipina untuk mengirim pasokan ke marinir yang berada di bangkai kapal perang yang sengaja dikandaskan di atas beting di Laut China Selatan pada 1999.

Bentrokan itu adalah insiden terbaru dan paling serius dalam serangkaian konfrontasi yang meningkat antara kapal-kapal Tiongkok dan Filipina dalam beberapa bulan terakhir.
 
"Kami tidak akan pernah terintimidasi atau ditindas oleh siapa pun," kata Marcos Jr dalam pidatonya saat berkunjung ke markas besar pasukan Filipina di pulau Palawan, daratan utama terdekat dengan beting tersebut.
 
Mengutip dari AFP, Marcos Jr memberikan medali kepada 80 pelaut yang ambil bagian dalam misi pasokan ulang, mendesak mereka untuk "terus memenuhi tugas membela negara" meski ia mengatakan situasinya telah menjadi "berbahaya."
 
Second Thomas Shoal terletak sekitar 200 kilometer dari Palawan, dan lebih dari 1.000 kilometer dari daratan utama terdekat Tiongkok, Pulau Hainan.
 
Seorang pelaut Filipina kehilangan ibu jari dalam bentrokan dengan Tiongkok, dan Manila juga menuduh penjaga pantai Tiongkok menggunakan pisau, tongkat, dan kapak serta mencuri atau merusak peralatan mereka, termasuk senjata api dan perahu karet.
 
Ketegangan di Laut China Selatan
 
Beijing bersikeras penjaga pantainya bertindak secara "profesional dan terkendali" dan justru menyalahkan Manila atas bentrokan tersebut.
 
Dalam konfrontasi sebelumnya, pasukan Tiongkok telah menggunakan meriam air dan laser kelas militer dan bertabrakan dengan kapal pasokan ulang Filipina dan pengawalnya.
 
“Kami tidak pernah, tidak pernah dalam sejarah Filipina, menyerah kepada kekuatan asing mana pun,” kata Marcos Jr yang disambut tepuk tangan meriah. Ia berjanji untuk "terus menjalankan kebebasan dan hak mendukung kepentingan nasional sesuai dengan hukum internasional."
 
"Sikap kami yang tenang dan damai tidak boleh disalahartikan sebagai sikap patuh," tegasnya.
 
Konfrontasi tersebut memicu kekhawatiran bahwa pertikaian itu dapat menyeret Amerika Serikat (AS), yang memiliki pakta pertahanan dengan Manila.
 
Pemerintah Filipina mengatakan pekan ini bahwa mereka tidak menganggap bentrokan hari Senin sebagai "serangan bersenjata" yang akan memicu perjanjiannya dengan Washington.
 
Namun, Manila mengatakan mereka juga khawatir pasukan Tiongkok akan melancarkan upaya serupa untuk mengusir garnisun militer kecil Filipina di Second Thomas Shoal.
 
Baca juga:  Tentara Filipina Lawan Penjaga Pantai Tiongkok Pakai 'Tangan Kosong'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan