Kepala Staf Misi Pegasus Stephane Groen mengatakan, misi ini merupakan bagian dari strategis Indo-Pasifik Prancis yang sejalan dengan milik Uni Eropa. Ia mengungkapkan ada empat hal penting dalam misi ini.
"Pertama, misi ini adalah ilustrasi sempurna dari strategi kami di Indo-Pasifik," kata Groen, di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin, 12 September 2022.
Kedua, kata Groen, Prancis merupakan negara berdaulat di Pasifik dan mampu melindungi kepentingannya kapan pun, dan di mana pun.
"Ketiga, kami menjadi mitra militer yang andal, cepat, dan kuat. Dan sebagai negara Pasifik, kami sangat terlibat dalam keamanan dan stabilitas di kawasan," sambungnya.
Hal keempat, lanjut Groen, Prancis mendukung kebebasan navigasi. "Kami mendukung kebebasan bertindak, kapan pun hukum internasional mengizinkan kami," lanjut Groen.
Untuk tahun ini, misi Pegasus 2022 dilakukan ke Kaledonia Baru, India, Australia, Indonesia, Singapura dan kemudian kembali ke Prancis.
Di Indonesia, militer AU Prancis akan berlatih dengan pilot F-16. "Tujuan latihan ini adalah agar semua angkatan udara Pasifik, dari 70 negara yang berpartisipasi dapat berlatih bersama untuk mengembangkan interoperabilitas agar dapat melakukan operasi militer kompleks di lingkungan yang sulit," sambung Groen.
Misi Pegasus 2022 di Indonesia berlangsung selama tiga hari. Setelah dari Indonesia, misi ini akan berlanjut di Singapura, sebelum nantinya berakhir kembali ke Prancis.
Baca: 6 Pesawat Militer Prancis Mendarat di Jakarta untuk Misi Pegasus 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News