Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Foto: AFP
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Foto: AFP

Keras, Perdana Menteri Kamboja Bersumpah Hancurkan Tokoh Oposisi yang Diasingkan

Medcom • 21 Oktober 2022 16:04
Phnom Penh: Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen pada hari Kamis lalu mengatakan bahwa ia akan mengisolasi dan menyelesaikan tokoh oposisi yang diasingkan oleh Sam Rainsy. Ucapannya diutarakan di saat orang yang tangguh itu terus menekan para calon politik menjelang pemilihan nasional tahun depan.
 
Hun Sen, yang telah memerintah kerajaan selama 37 tahun diketahui mencalonkan diri lagi dan  mendukung putra sulungnya, Hun Manet untuk menggantikannya.
 
“Saya akan menghilangkan ideologi ekstremis pengkhianat tiga generasi milik Rainsy untuk menjaga perdamaian negara,” ujar Hun Sen yang memperbesar ucapan persuasif miliknya terhadap musuh lamanya, kepada wartawan pada hari Kamis lalu, seperti yang dikutip dalam laman The Straits Time, pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Hun Sen juga berkata bahwa dia akan mengisolasi dan menghabisi Rainsy yang berusia 73 tahun, yang pada Minggu telah mengimbau rakyat dan tentara Kamboja untuk membebaskan negara itu dari keluarga penguasa.
 
Hun Sen memperingatkan bahwa setiap partai politik yang memiliki hubungan dengan politisi tersebut akan menghadapi pembubaran dan orang-orang yang menawarkan bantuan kepadanya dapat menghadapi konsekuensinya.
 
Komentar terbarunya itu muncul sehari setelah pengadilan Kamboja menghukum Rainsy yang mengungsi di Prancis, di mana dia berkewarganegaraan ganda. Rainsy akhirnya menerima hukuman penjara seumur hidup karena diduga berusaha menyerahkan wilayah kepada organisasi asing.
 
Rainsy sendiri merupakan salah satu pendiri Partai Penyelamatan Nasional Kamboja yang dilarang. Partai ini pun yang dibubarkan menjelang pemilihan umum 2018 yang banyak dikritik
 
Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan Hun Sen yang berusia 70 tahun yang merupakan pemimpin terlama di Asia telah mengurangi kebebasan demokratis dan menggunakan pengadilan untuk melumpuhkan lawan, memenjarakan sejumlah tokoh dan aktivis oposisi.
 
Pada awal bulan ini, pengadilan di Prancis membebaskan Rainsy dari kasus pencemaran nama baik yang dibawa oleh Hun Sen. Salah satu alasannya adalah karena Kamboja akan mendapat sorotan internasional ketika menjadi tuan rumah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Asean di Phnom Penh pada bulan depan.
 
Pada pertemuan para menteri luar negeri Asean pada bulan Agustus, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, telah menyatakan keprihatinan tentang demokrasi kerajaan yang sedang sakit. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan