Menurut Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Piek Budyakto, Indonesia harus bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia, termasuk India, jika ingin bergerak menuju kemandirian industri pertahanan.
"Hal yang perlu diketahui, untuk menuju kemandirian industri pertahanan, kita harus bisa menyerap teknologi yang ada di luar negara kita," kata Budyakto dalam 'India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum-Seminar' di Jakarta, Selasa, 30 April 2024.
Saat ini, kata Budyakto, Kemenhan Indonesia sedang mengejar kerja sama yang memiliki bobot manfaat.
"Kita harapkan industri pertahanan kita bisa meningkatkan alutsista kita paling tidak 40 persen, harus kita dapatkan untuk melangkah lebih maju lagi," sambung dia.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan India mempelopori upaya memperkuat kemampuan pertahanan negara dengan fokus pada desain, pengembangan, dan manufaktur dalam negeri.
"Pemerintah India memainkan peran penting dalam memastikan negara yang kuat, aman dan mandiri, karena negara ini mengalami peningkatan ekonomi dan sosial yang signifikan dan siap menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia," kata Dubes Sandeep.
Dubes Sandeep mengatakan, beberapa upaya dilakukan untuk mengimbangi sebagian nilai kontrak untuk diinvestasikan kembali pada perusahan dan manufaktur lokal untuk transfer teknologi dan peningkatan kandungan lokal dalam proyek impor.
Industri pertahanan India saat ini, kata Dubes Sandeep, berkembang pesat di bawah seruan tegas inisiatif 'Make in India - Make for the World.'
"Saya sangat yakin bahwa lembaga pertahanan Indonesia dapat mengambil manfaat dari pengalaman dan keberhasilan negara maritim tetangganya," ucap Dubes Sandeep.
"Kami menyadari bahwa Indonesia juga ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Kami ingin berbagi pengalaman dalam upaya ini," pungkasnya.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Dinilai Perlu Bersiap Hadapi Potensi Ancaman dari Luar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News