Sejumlah analis menilai AS ingin mengirim pesan kepada Tiongkok melalui tiga kapal induk tersebut. AS seolah ingin mengatakan meski dunia tengah menghadapi pandemi virus korona (covid-19), kehadiran militer AS di perairan kawasan tetaplah kuat.
Dikutip dari Japan Times, Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan bahwa dua grup kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz telah memulai pelayaran ganda di Laut Filipina.
Dua grup tersebut dijadwalkan melakukan latihan pertahanan udara, pengintaian laut, pertempuran udara, serangan jarak jauh, dan lainnya.
"Ini merupakan kesempatan baik bagi kami untuk berlatih bersama dalam sebuah skenario yang kompleks," ujar Laksamana Muda Doug Verissimo, komandan Carrier Strike Group 9.
"Dengan bekerja bersama-sama di lingkungan ini, kami meningkatkan kemampuan dan kesiapan taktis dalam menghadapi tekanan di kawasan dan juga covid-19," sambungnya.
Sementara terpisah, kapal induk USS Ronald Reagan juga melakukan operasi di Laut Filipina. Meski tidak disebutkan pasti ada di mana posisi ketiga kapal tersebut di Laut Filipina, Selat Luzon antara Taiwan dan Filipina merupakan pintu masuk menuju Laut China Selatan.
Tiongkok secara sepihak mengklaim keseluruhan Laut China Selatan. Klaim tersebut membuat sejumlah negara di kawasan geram.
Angkatan Laut AS telah beberapa kali membuat Tiongkok geram karena berlayar di sekitar Laut China Selatan. Namun AS menegaskan bahwa pelayaran tersebut merupakan bagian dari kebebasan bernavigasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News