Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Vietnam, namun kedua negara tetangga yang dikuasai komunis ini telah terlibat dalam sengketa maritim selama bertahun-tahun di Laut China Selatan.
Lam mengatakan pada pertemuan di Hanoi bahwa kedua negara perlu menghormati kepentingan sah masing-masing negara, kata pernyataan itu.
“Kedua belah pihak perlu secara aktif mencari solusi yang memuaskan sesuai dengan hukum internasional,” kata Lam dalam pertemuan tersebut, dilansir dari Malay Mail, Selasa 11 Juni 2024.
Pada Kamis pekan lalu, Kementerian Luar Negeri mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas kehadiran kapal survei Tiongkok di zona ekonomi eksklusif Vietnam.
Dalam pertemuan hari ini, Lam menyatakan bahwa mengembangkan persahabatan dan kerja sama dengan Tiongkok merupakan pilihan strategis dan prioritas kebijakan luar negeri Vietnam.
Vietnam dan Tiongkok menandatangani lusinan perjanjian kerja sama, termasuk di bidang perkeretaapian, selama kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Hanoi pada Desember lalu.
Lam menegaskan kembali perlunya meningkatkan konektivitas kereta api antara kedua negara dalam pertemuan tersebut, dan meminta Tiongkok untuk lebih membuka pasarnya bagi produk pertanian Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News