"Yang kita pastikan adalah hukum internasional ditegakkan, paradigma win win atau kolaborasi terus dikedepankan, strategic trust terus didorong sehingga arsitektur keamanan kawasan betul-betul inklusif," kata Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemenlu Achmad Rizal Purnama, dalam jumpa pers virtual, Kamis, 14 April 2022.
Ia mengatakan, lingkungan yang diciptakan ASEAN tidak eksklusif, sehingga tidak ada yang merasa kepentingan atau keamanannya terancam.
"Itu yang terus dilakukan Indonesia di Indo-Pasifik," terangnya.
Dan dalam konteks itu, Indonesia beserta ASEAN mengadopsi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. "Saat ini, kita mendorong kerja sama konkret sehingga paradigma kerja sama inherence di masing-masing negara dan kawasan," ujarnya.
Baca juga: Inggris Jawab Kerja Sama AUKUS yang Ingin Buat Rudal Hipersonik
"Sehingga, paradigma, pandangan kerja sama, kolaborasi tidak mengendepankan rivalitas," sambung Rizal.
Komentar Rizal menanggapi kemajuan implementasi kemitraan Australia-Inggris-Amerika Serikat (AUKUS). Ketiga negara berkomitmen untuk memulai kerja sama trilateral baru di bidang hipersonik dan kontra-hipersonik, kemampuan peperangan elektronik, serta untuk memperluas pertukaran informasi dan memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan.
Kemitraan pertahanan trilateral ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik, menunjukkan langkah yang jelas dari Tinjauan Terpadu kebijakan luar negeri Inggris yang bertujuan memperdalam hubungan dengan kawasan tersebut.
"Pengumuman baru-baru ini tentang kemajuan lebih lanjut dalam kemitraan pertahanan AUKUS menggarisbawahi bagaimana kemitraan tersebut akan membantu menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik dan memberikan jaminan bagi mitra regional," tutur Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.
"AUKUS tidak ditujukan untuk negara manapun," tegasnya.
Owen mengatakan, Indonesia memiliki tempat istimewa di kawasan Indo-Pasifik. Sehingga, pihaknya akan terus terlibat secara aktif dengan Indonesia untuk membentuk masa depan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang terbuka, stabil, dan inklusif, dengan ASEAN sebagai pusatnya.
"Visi ASEAN untuk kawasan Indo-Pasifik, sebagaimana tercantum dalam Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik, adalah salah satu visi yang sangat kami dukung dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia, bersama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, dalam memastikan stabilitas dan keamanan, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera untuk generasi mendatang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News