Kendaraan militer melintas di salah satu ruas jalan di Yangon, Myanmar pada Selasa, 14 Februari 2021. (AFP
Kendaraan militer melintas di salah satu ruas jalan di Yangon, Myanmar pada Selasa, 14 Februari 2021. (AFP

Pelapor Khusus PBB Tuding Militer Myanmar 'Deklarasikan Perang'

Willy Haryono • 15 Februari 2021 06:55
Yangon: Kendaraan militer terlihat di jalanan sejumlah kota di Myanmar, mengindikasikan akan adanya aksi pemberantasan terhadap unjuk rasa menentang kudeta. Indikasi lainnya adalah, jaringan internet di Myanmar hampir sepenuhnya terputus sejak Minggu, 14 Februari, pukul 18.30 waktu setempat.
 
Di negara bagian Kachin, pasukan keamanan melepaskan tembakan di sebuah aksi unjuk rasa yang telah memasuki hari kesembilan pada Minggu kemarin.
 
Dikutip dari BBC pada Senin, 15 Februari 2021, seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh militer Myanmar telah "mendeklarasikan perang" kepada masyarakat.

Tom Andrews, pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Myanmar, mengatakan bahwa jajaran jenderal "memperlihatkan tanda-tanda keputusasaan" di tengah maraknya aksi protes menentang kudeta.
 
"Kelihatannya para jenderal telah mendeklarasikan perang kepada rakyat Myanmar: penggerebekan di malam hari, penangkapan, pencopotan hak-hak, pemutusan internet, pengerahan konvoi militer," ujar Andrews.
 
Sejumlah kedutaan besar negara-negara Barat mendesak militer Myanmar atau Tatmadaw untuk menahan diri.
 
"Kami meminta pasukan keamanan untuk menahan diri dari aksi kekerasan terhadap demonstran, yang sedang berunjuk rasa menentang digulingkannya pemerintahan sah mereka," ujar pernyataan gabungan yang ditandatangani Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris.
 
Baca:  Pasukan Myanmar Lepaskan Tembakan ke Pedemo Penentang Kudeta
 
Kudeta di Myanmar menyingkirkan pemerintahan sah pada 1 Februari. Kudeta dimulai dengan ditahannya sejumlah pejabat negara, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
 
Suu Kyi kini sedang menjadi tahanan rumah. Ratusan aktivis dan tokoh oposisi juga telah ditahan.
 
Aksi protes ribuan warga berlangsung di berbagai kota di Myanmar. Di kota Myitkyina di Kachin, suara tembakan terdengar saat petugas terlibat bentrok dengan pedemo. Tidak diketahui apakah yang dilepaskan adalah peluru karet atau tajam.
 
Sebelumnya, polisi Myanmar pernah melepaskan peluru tajam yang mengenai kepala seorang demonstran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan