Saat ini, individu positif Covid-19 di Malaysia diwajibkan menjalani karantina mandiri selama tujuh hari. Individu itu baru diizinkan mengakhiri karantina jika dinyatakan negatif Covid-19 di hari keempat.
"Salah satu alasan mengapa saat ini kita dapat mengendalikan pandemi adalah kepatuhan masyarakat terhadap aturan karantina," ucap Khairy, dikutip dari laman The Straits Times, Sabtu, 24 September 2022.
"Saat seseorang dinyatakan positif Covid-19, mereka akan mengisolasi diri selama tujuh hari. Jika dinyatakan negatif di hari keempat, mereka boleh mengakhiri karantina," sambungnya.
"Untuk saat ini, kita akan mempertahankan aturan (karantina) hingga akhir tahun, di saat Act 342 sudah tidak diperlukan lagi," ungkap Khairy.
Di bawah Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988, Pemerintah Malaysia dapat menerapkan penguncian (lockdown) dan regulasi mirip dengan Pembatasan Pergerakan Masyarakat di fase-fase awal pandemi. Individu yang terbukti melanggar Act 342 dapat dikenai denda hingga RM1.000 atau enam bulan penjara.
Saat ditanya mengenai ketidakjujuran sekelompok pekerja yang mengaku positif Covid-19 agar tidak perlu datang ke kantor, Khairy mengatakan bahwa ini bukan kekhawatiran besar di Malaysia.
"Saya tidak mendengar adanya kekhawatiran besar di kalangan pemberi kerja, jadi mungkin ada beberapa insiden terisolasi di luar sana," ujarnya.
Jumat kemarin, Khairy mengatakan Malaysia dapat mengakhiri masa transisi Covid-19 pada akhir 2022, dan di waktu bersamaan, program vaksinasi tahunan yang bersifat sukarela mungkin akan diperkenalkan ke masyarakat.
Baca: Pantang Menyerah Lawan Covid-19, Malaysia Beli Vaksin Teranyar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
