AS belajar dari Indonesia mengenai partisipasi pemuda dalam pemilihan umum. (Medcom.id)
AS belajar dari Indonesia mengenai partisipasi pemuda dalam pemilihan umum. (Medcom.id)

Partisipasi Pemuda Relatif Rendah saat Pemilu, AS Belajar ke Indonesia

Marcheilla Ariesta • 03 Agustus 2024 15:31
Jakarta: Amerika Serikat (AS) telah menggelar pemilihan umum presiden dari waktu ke waktu. Partisipasi anak muda AS saat pemilu mulai meningkat belakangan ini, namun angkanya masih tergolong kecil bila dibanding beberapa negara lain, termasuk Indonesia.
 
Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemuda dalam pemilu, Direktur Legislatif Kantor Pemimpin Mayoritas AS di DPR Massachusetts, Nakeeda Burns, datang dan belajar ke Indonesia.
 
Pasalnya, keterlibatan pemuda Indonesia dalam pemilu pada Februari lalu telah mencapai lebih dari 80 persen -- salah satu yang terbanyak di dunia.

"Kami dapat belajar satu sama lain untuk memberikan pendidikan (bidang politik) bagi anak muda. Dan saya rasa kami (Indonesia-AS) memiliki beberapa kesamaan," kata Burns saat bertandang ke DPR RI pada Rabu, 31 Juli 2024.
 
Burns yang menjadi peserta pertukaran Young Southeast Asian Leader Initiative (YSEALI) mengatakan, Indonesia punya pemuda yang memiliki semangat menjadi pemimpin. Dan hal ini yang harus dipelajarinya.
 
"Kedua negara perlu memastikan bahwa anak muda memanfaatkan kekuatan mereka, perannya dalam menjadi pemimpin," sambung Burns.

Partisipasi Pemuda dalam Pemilu

Menurutnya, partisipasi anak muda dalam pemilu sangat penting, sehingga AS harus banyak belajar dari Indonesia. "Kehadiran anak muda dalam pemilu sangat penting untuk membentuk masa depan suatu negara. Saya berharap akan ada lebih banyak anak muda yang menduduki jabatan penting di pemerintahan," sambung Burns.
 
Dalam presentasinya, Burns mengatakan, sudah ada upaya beberapa negara bagian AS untuk meningkatkan partisipasi anak muda, salah satunya dengan memberikan pendidikan sejak dini.
 
Menurutnya, AS mulai berhasil dengan cara itu. Pasalnya, saat ini para generasi muda negara adidaya itu bisa bersuara terkait putusan politik yang mungkin dapat mempengaruhi kehidupan mereka.
 
Dikutip dari berbagai media, salah satu masalah yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat adalah mengenai pinjaman mahasiswa.
 
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid Hasan mengatakan, cukup sulit dalam mengajak anak muda 'melek politik'. Namun, timnya tak kehilangan akal, sehingga mencoba masuk ke kalangan akar rumput, bahkan hingga ke komunitas, misalnya komunitas pecinta kucing.
 
"Anak muda ini punya idealisme sendiri. Dan kami mengajak anak muda untuk menjadi pengawal pemilu itu, sehingga mereka merasa dilibatkan, dan nantinya mereka yang akan menjalaninya," ujarnya.
 
Sementara Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI Eva Kusuma Sundari mengatakan, peran anak muda tak hanya sebatas sebagai pemilih saja. Namun, mereka harus menjadi 'pengawal' janji kampanye untuk masa depan bangsa.
 
"Saya mengharapkan anak muda Indonesia bisa menjaga agar pemilu semakin berintegritas, semakin inklusif di masa yang akan datang. Dan peran anak muda sangat penting untuk mencapai Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.
 
Baca juga:  Mantap! Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Raksasa Teknologi di Silicon Valley
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan