Dalam tiga bulan terakhir, Indonesia menerima tambahan 644 pengungsi Rohingya, menjadikan totalnya yang berstatus terdaftar mencapai 1.500.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, penyelesaian isu Rohingya cenderung jalan di tempat karena negara asal mereka juga mengalami masalah yang tak kunjung usai.
"Penyelesaian masalah Rohingya menjadi lebih sulit dengan situasi Myanmar saat ini. Isu Rohingya tidak akan dapat diselesaikan jika akar masalah di Myanmar tidak diselesaikan," ucap Menlu Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023.
Akar masalah yang dimaksud adalah krisis politik Myanmar, secara spesifik kondisi di negara tersebut sejak terjadinya kudeta militer pada Februari 2021. Sejak saat itu hingga kini, belum ada kemajuan berarti meski Indonesia bersama ASEAN berusaha membantu melalui 5 Poin Konsensus (5PC).
Baca: ASEAN Sepakati 5 Poin Konsensus Terkait Myanmar
Sebagai ketua ASEAN tahun ini, "Indonesia akan berupaya semaksimal mungkin membantu Myanmar keluar dari krisis politik," sebut Menlu Retno.
Salah satu langkah konkret yang diambil Indonesia adalah membentuk Office of Special Envoy dengan dipimpin langsung Menteri Luar Negeri. Nantinya, langkah yang diambil Indonesia akan selalu berdasar prinsip dan nilai fundamental Piagam ASEAN, yaitu kepatuhan terhadap aturan hukum, good governance, dan prinsip demokrasi serta pemerintahan konstitusional.
Sesuai 5PC dan keputusan KTT ASEAN di Phnom Penh, Indonesia akan melakukan keterlibatan dengan semua pemangku kepentingan terkait isu Myanmar.
"Hanya melalui engagement dengan semua stakeholders, maka mandat 5PC mengenai fasilitasi bagi terciptanya dialog nasional dapat dilakukan. Kolaborasi dengan Utusan Khusus Sekjen PBB akan terus dilakukan," sebut Menlu Retno.
Indonesia meminta agar akses kepada semua stakeholders diberikan untuk Sekjen ASEAN dan AHA Centre, agar mereka dapat melanjutkan misi bantuan kemanusiaan. Keketuaan Indonesia juga akan memastikan bahwa pembangunan komunitas ASEAN akan tetap menjadi fokus utama.
"Isu Myanmar tidak akan dibiarkan menyandera proses penguatan pembangunan komunitas ASEAN," tegas Menlu Retno.
KTT ASEAN tahun ini akan dilakukan dua kali, yaitu pada Mei dan September mendatang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News