MySejahtera, aplikasi pelacakan covid-19 nasional Malaysia. Foto: Bernama
MySejahtera, aplikasi pelacakan covid-19 nasional Malaysia. Foto: Bernama

Setelah Wisatawan Terdampar, Malaysia-Filipina Saling Akui Sertifikat Vaksin

Fajar Nugraha • 16 Februari 2022 11:06
Kuala Lumpur:  Pemerintah Malaysia dan Filipina telah mencapai kesepakatan untuk saling mengakui sertifikat vaksinasi covid-19 satu sama lain pada Senin 14 Februari.
 
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Selasa mengatakan bahwa pelancong dari Malaysia sekarang diizinkan masuk ke Filipina dengan bukti status vaksinasi penuh mereka di MySejahtera, yang merupakan aplikasi pelacakan nasional Malaysia.
 
“Wisatawan dari Filipina juga akan diizinkan masuk ke Malaysia dengan bukti status vaksinasi penuh dari VaxCertPH,” sebut pernyataan itu, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 16 Februari 2022.

“Masuknya pelancong juga tunduk pada prosedur karantina saat ini yang ditetapkan oleh otoritas di kedua negara,” tambah pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia.
 
VaxCertPH adalah situs web yang diluncurkan oleh Departemen Kesehatan Filipina, yang memungkinkan individu untuk mengajukan sertifikat vaksinasi digital untuk membuktikan status vaksinasi lengkap mereka.
 
Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia, perjanjian tersebut memungkinkan Kedutaan Besar Malaysia di Manila untuk membantu tujuh warga Malaysia yang terdampar di Bandara Internasional Ninoy Aquino pada Minggu 13 Februari untuk memasuki Filipina untuk tujuan resmi dan bisnis.
 
"Pada dasarnya, pemerintah Malaysia mengakui pelancong yang telah sepenuhnya menerima vaksin yang disetujui di bawah Daftar Penggunaan Darurat (EUL) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau yang disetujui oleh otoritas negara tertentu," sebut pernyataan itu.
 
Namun dikatakan bahwa pengakuan sertifikat vaksinasi digital MySejahtera tunduk pada keputusan pemerintah negara lain.
 
Kementerian Luar Negeri menambahkan bahwa baik Malaysia dan Filipina juga telah sepakat untuk terus bekerja sama menuju sistem online yang lebih aman dan andal untuk memverifikasi keaslian sertifikat vaksinasi covid-19.
 
Dikatakan bahwa sistem seperti itu dapat memfasilitasi proses masuk bagi pelancong yang divaksinasi lengkap.
 
Sebanyak tujuh pelancong dari Malaysia terdampar semalaman di Bandara Internasional Ninoy Aquino pada 13 Februari, setelah mereka diberitahu oleh imigrasi Filipina bahwa sertifikat vaksinasi digital mereka tidak diakui oleh pihak berwenang Filipina.
 
Harian Malaysia The Star mengutip salah satu warga Malaysia yang terdampar yang mengatakan bahwa mereka diberitahu bahwa sertifikat vaksinasi digital mereka pada aplikasi pelacakan MySejahtera bukanlah bukti vaksinasi yang dapat diterima.
 
Warga Malaysia yang tidak disebutkan namanya itu juga mengatakan bahwa pelancong lain yang telah divaksinasi di negara lain seperti Singapura atau Inggris, diberikan akses ke Filipina.
 
Filipina membuka kembali perbatasannya untuk turis yang divaksinasi penuh Kamis lalu, setelah larangan dua tahun untuk memerangi infeksi covid-19 lokal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan