"Lebih dari 40 negara telah melegalkan konsumsi ganja untuk tujuan pengobatan. Kaukus percaya bahwa Malaysia memiliki ruang dan peluang besar dalam industri ini untuk tujuan pengobatan dan penelitian yang dapat memberikan banyak manfaat bagi negara," katanya dalam sebuah pernyataan kaukus itu pada Selasa 12 April 2022, seusai pertemuan kaukus yang dihadiri Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob.
"Perdana Menteri menanggapi secara positif isu-isu yang berkaitan dengan industri dan mengatakan masalah itu akan dibahas secara lebih rinci oleh Kabinet,” imbuh pernyataan itu.
Mereka menambahkan bahwa industri ganja global, ketum, dan ganja medis bernilai RM60 miliar atau sekitar Rp203 miliar. Ketum adalah tanaman yang memiliki sifat stimulan dan opioid, mirip dengan zat ilegal dan adiktif.
Isu legalisasi ganja medis menjadi sorotan setelah penyanyi lokal populer Yasin Sulaiman, yang membawakan nasyid atau lagu-lagu renungan, didakwa menanam dan memperdagangkan ganja, yang katanya digunakan untuk tujuan medis. Dia menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup jika terbukti bersalah di bawah undang-undang narkoba Malaysia yang keras.
"Banyak diskusi akhir-akhir ini tentang penggunaan ganja untuk pengobatan," katanya dalam sebuah posting di Twitter. "Sejauh ini, belum ada pengajuan penuh untuk studi/percobaan klinis. Banyak ekspresi ketertarikan, pembicaraan dan advokasi media sosial."
Yasin, 47, ditangkap pada 24 Maret di rumahnya di Selangor karena dicurigai menanam 17 tanaman ganja dan memperdagangkan 214 gram obat tersebut. Dia didakwa pada 31 Maret dan ditolak jaminan.
Pengacara Yasin Yusmadi Yusoff mengatakan individu yang memiliki 200 gram atau lebih ganja dianggap berdasarkan hukum Malaysia sebagai pengedar narkoba.
Saat meminta jaminan untuk kliennya, Yusmadi mengatakan Yasin menderita gangguan bipolar.
"Dia dirawat di rumah sakit pada 2009 dan sejak itu, dia mencari perawatan dari beberapa spesialis," kata Yusmadi kepada The Straits Times.
Mantan pemerintahan Pakatan Harapan, yang memerintah dari 2018 hingga 2020, sebelumnya telah memulai diskusi untuk melegalkan ganja untuk perawatan medis.
Pada Oktober tahun lalu, mantan menteri pemuda Syed Saddiq Abdul Rahman memprakarsai kaukus parlemen multi-partai untuk mempelajari masalah tersebut.
Pada November, Khairy mengumumkan bahwa produk yang mengandung ganja yang digunakan untuk tujuan pengobatan dapat diimpor dan digunakan di Malaysia jika produk tersebut sesuai dengan hukum.
Produk yang mengandung ganja harus didaftarkan ke Drug Control Authority, katanya dalam jawaban tertulis parlemen kepada Syed Saddiq yang telah meminta kementeriannya untuk mengklarifikasi posisi Malaysia dalam ganja medis.
Importir juga harus memiliki lisensi dan izin impor, sedangkan penjualan atau pengadaan eceran untuk pengobatan pasien tertentu harus dilakukan oleh dokter atau apoteker yang terdaftar, tambahnya.
Sementara kasus Yasin mendapat simpati di antara para penggemarnya, yang lain berpendapat bahwa ganja medis dapat disalahgunakan.
"Ada kekhawatiran bahwa itu dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaat," tulis aktivis medis Suhazeli Abdullah, ketua dewan penasihat Organisasi Amal Medis Ibnu Sina Malaysia, sebuah organisasi non-pemerintah, dalam sebuah posting Facebook pada 29 Maret.
“Tidak ada cukup bukti untuk mendukung penggunaan mariyuana medis dan ada risiko penyalahgunaannya,” pungkas Abdullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News