Emisi karbon dioksida (CO2) membuat suhu Bumi semakin menghangat pada setiap tahunnya. (AFP)
Emisi karbon dioksida (CO2) membuat suhu Bumi semakin menghangat pada setiap tahunnya. (AFP)

Analisis Ungkap 3 Negara Pencemar CO2 Teratas Sejak 1850

Medcom • 12 Oktober 2021 17:40
Singapura: Baru-baru ini, sebuah analisis mengungkapkan sejumlah negara yang secara historis bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbon dioksida (CO2) yang telah terakumulasi di atmosfer sejak 1850. Tiga dari sejumlah negara itu adalah Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Rusia.
 
Pencemaran emisi CO2 ini turut bertanggung jawab atas meningkatnya suhu di planet Bumi.
 
"Itu karena ada korelasi kuat antara jumlah total CO2 yang dilepaskan oleh aktivitas manusia dan tingkat pemanasan di permukaan bumi," kata Wakil Editor Carbon Brief, Simon Evans, dilansir dari Straits Times, Selasa, 12 Oktober 2021.

Carbon Brief merupakan situs spesialisasi sains dan kebijakan perubahan iklim. Mereka disebut telah memenangkan penghargaan untuk jurnalisme investigasi dan visualisasi data.
 
Isu perubahan iklim ini akan dibahas komunitas global di konferensi Climate Change Conference (COP26) di Glasgow, Skotlandia, di akhir Oktober. COP26 ini akan fokus pada sejumlah negara miskin dan rentan yang menginginkan keadilan atas dampak perubahan iklim parah yang diakibatkan emisi karbon dari negara-negara ekonomi besar.
 
Baca:  Presiden Jokowi Dipastikan Hadiri KTT COP26 di Glasgow
 
Analisis Carbon Brief menyebut AS, Tiongkok, dan Rusia menyumbang hampir 40 persen dari akumulasi emisi CO2 aktivitas manusia sejak 1850.
 
Selain itu, Brasil dan Indonesia yang bertengger di posisi keempat dan kelima bertanggung jawab atas 8,6 persen emisi CO2. Jerman berada di urutan berikutnya dalam daftar 10 besar, diikuti India, Inggris, Jepang, dan Kanada.
 
Tingginya jumlah emisi CO2 yang kian berkontribusi pada pemanasan planet hingga saat ini, membuat jumlah kumulatif CO2 yang dikeluarkan sejak awal revolusi industri terkait erat dengan meningkatnya suhu Bumi hingga 1,2 derajat Celcius.
 
Pada akhir tahun ini, AS dilaporkan akan menghasilkan lebih dari 509 miliar ton CO2 sejak 1850. Angkanya mewakili 20,3 persen dari total di level global.
 
Secara total, manusia diketahui telah memompa sekitar 2.500 miliar ton CO2 ke atmosfer sejak 1850.
 
Analisis terbaru inimelaporkan, dunia secara kolektif akan menghabiskan 86 persen anggaran karbon untuk mempertahankan peluang 50 persen agar suhu Bumi tetap di berada di bawah 1,5 derajat celcius pada akhir 2021. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan