Min Min Soe mengatakan, dua kasus baru menjerat Suu Kyi sendiri. Sedangkan dua kasus lainnya juga diajukan ke sejumlah politisi Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
"Hanya setelah kami menyerahkan surat kuasa, kami baru akan mengetahui detail kasusnya. Kami akan tahu siapa yang terlibat pada saat itu," kata Min Min Soe, dilansir dari TRT News, Selasa, 13 Juli 2021.
Ia mengungkapkan Suu Kyi berencana memberikan surat kuasa kepada tim hukumnya pada Senin. Sidang pertama untuk kasus-kasus baru ini dijadwalkan digelar pada 22 Juli di Pengadilan Tinggi Wilayah Mandalay.
Sejak digulingkan militer pada 1 Februari lalu, Suu Kyi telah menghadapi tujuh kasus. Sebanyak enam kasus diajukan junta dan satu kasus lainnya oleh warga sipil dengan tuduhan melanggar UU Penanggulangan Bencana Alam.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Divaksinasi Covid-19 Selama dalam Tahanan Militer
Pada 9 Juni lalu, militer Myanmar mengatakan, menjerat Suu Kyo dengan pelanggaran korupsi. Jika terbukti bersalah, Suu Kyi terancam hukuman 15 tahun penjara.
Peraih Nobel Perdamaian itu dituduh menerima uang senilai USD600 ribu (setara Rp8,5 miliar) dan sekitar 11,4 kilogram emas dari mantan Kepala Menteri Wilayah Yangon, Phyo Min Thein.
Sejak junta militer melakukan kudeta di Myanmar, protes terus terjadi di negara itu. Militer mengatakan, kudeta dilakukan karena adanya kecurangan dalam pemilihan November 2020 lalu.
Akibat kekerasan yang dilakukan militer terhadap pedemo, sebanyak 902 orang - menurut data kelompok masyarakat sipil - tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News