Direktur Diplomasi Publik Ani Nigeriawati dalam Pre-Event Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Direktur Diplomasi Publik Ani Nigeriawati dalam Pre-Event Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Hebat, Toleransi Lintas Agama di Indonesia Jadi Panutan Dunia

Marcheilla Ariesta • 05 Juli 2024 19:57
Jakarta: Di tengah tantangan dunia, toleransi antarumat beragama sangat diperlukan. Indonesia menjadi salah satu negara panutan dalam hal toleransi lintas agama.
 
Meskipun negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar dunia, tak lantas menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Namun, masyarakat Indonesia dinilai tetap saling menghormati agama lain yang diakui negara.
 
“Nilai toleransi Indonesia menjadi kekuatan bangsa kita,” kata Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Ani Nigeriawati dalam Pre-Event Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024.

“Apa yang dipraktikkan Indonesia dalam membangun hubungan harmonis antarumat beragama, kerap menjadi referensi negara mitra. Mereka melihat pengalaman yang dilakukan Indonesia,” lanjut Ani.
 
Karenanya, kata Ani, Kementerian Luar Negeri, dalam dialog lintas agama selalu melibatkan unsur non-pemerintah, baik itu organisasi masyarakat sipil, akademisi, hingga thinktank.
 
"Itulah sebabnya Kementerian Luar Negeri dan Institut Leimena merasa penting menjadi tuan rumah bersama konferensi ini. Kami bekerja sama dengan beberapa mitra, salah satunya Institut Leimena untuk mempromosikan kolaborasi multiagama ini," sambung Ani.
 
LKLB merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri RI dengan Institut Leimena. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 10-11 Juli 2024 di Jakarta.
 
Akan ada sekitar 50 narsumber tingkat internasional dan nasional yang membahas upaya penguatan kolaborasi multiagama di tengah berbagai tantangan dunia saat ini.
 
Tema konferensi ini yaitu 'Multi-faith Collaborations in an Inclusive Society'. Fokusnya untuk memberikan pemahaman akan adanya kebutuhan yang semakin besar akan kolaborasi multiagama.
 
Baca juga: Pendidikan Penting Untuk Tangkal Radikalisme di Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan