Acara buka puasa bersama di Kedubes Jepang di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. (Medcom.id)
Acara buka puasa bersama di Kedubes Jepang di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. (Medcom.id)

Jajaran Tokoh Islam Hadir dalam Bukber Bersama Dubes Jepang di Jakarta

Medcom • 20 Maret 2024 08:22
Jakarta: Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia menyelenggarakan acara Buka Puasa Bersama dengan para tokoh islam Indonesia untuk memperdalam persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Acara ini dilaksanakan di Kediaman Resmi Duta Besar Jepang untuk RI di Jakarta pada Selasa, 19 Maret 2024. 
 
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya karena dapat berbuka puasa bersama dengan bapak dan ibu yang telah banyak memberikan kontribusi di bidang pendidikan dan agama di Indonesia," ujar Dubes Masaki Yasushi kepada para tamu undangan. 
 
Pada acara buka puasa bersama ini, Kedubes Jepang mengundang sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, para Rektor Perguruan Tinggi Islam di Jakarta, para pimpinan pesantren, khususnya para peserta yang pernah mengikuti Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang. 

"Hari ini kami mengundang para pimpinan dan para guru pondok pesantren yang telah mengunjungi Jepang di bawah program undangan ini," ujarnya. 
 
Tokoh-tokoh yang terlihat hadir dalam acara ini adalah Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin, putri dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, serta para peserta program Jenesys. 
 
"Jepang juga berhasil melakukan program Jenesys, program pertukaran yang tahun lalu melibatkan 9 dari NU, Muhammadiyah, Masjid Istiqlal, dan UIN untuk berkunjung ke Tokyo dan Nagasaki di Jepang," katanya. 
 
Dalam sambutannya, Dubes Yasushi menyampaikan beberapa program kerja sama Jepang dengan komunitas Islam di Indonesia. Program itu, katanya, dibangun untuk meningkatkan rasa kedekatan yang lebih kuat terhadap Jepang. 
 
"Sejak 2004, pemerintah Jepang bekerja sama dengan pondok pesantren dan pusat kajian Islam. Hingga saat ini, 187 pimpinan pesantren telah mengunjungi Jepang," ungkapnya. 
 
Dubes Yasushi juga mengungkapkan harapannya untuk lebih banyak muslim Indonesia yang mengenal budaya dan gaya hidup Jepang. Dubes Yasushi juga menemukan kesamaan antara Islam dan Jepang dalam kebersihan dan kedisiplinan.

Hubungan Indonesia-Jepang

Menutup sambutan, Dubes Yasushi ungkap ia berharap dapat terciptanya hubungan yang baik antarbangsa Jepang dan Indonesia, dan "berharap rasa pengertian antara warga Jepang dan Muslim Indonesia akan semakin mendalam dan hubungan bilateral semakin erat."
 
Sementara itu, Din Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan antusiasme terhadap program Jepang dan komunitas Islam Indonesia. 
 
"Para kiai bilang program 10 hari di Jepang itu sangat bermanfaat. Katanya kami menemukan Islam di Jepang, di mana biasanya kita hanya menemukan orang muslim di negara-negara Muslim," tuturnya. 
 
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan Jepang terhadap Kampus UIN. 
 
"Kerja sama UIN dengan Jepang sangat kuat, terutama di awal pendirian Fakultas Kedokteran dan juga bantuan pendirian gedung peralatan dan SDM yang dikirimkan ke Jepang sangat banyak sehingga lebih dari 20 tahun ini sudah banyak SDM yang hebat," ucap Asep. 
 
Suasana buka puasa bersama di Kediaman Resmi Duta Besar Jepang di Jakarta Selatan itu berlangsung hangat. Adanya berbagai suguhan makanan khas Jepang seperti sushi, udon serta berbagai cemilan khas lainnya. Meski begitu, ada juga makanan khas Indonesia atau takjil seperti kolak, bubur sumsum, dan sop buah. 
 
"Semoga bapak dan ibu menikmati jamuan buka puasa yang menyenangkan malam ini, terima kasih," tutup Dubes Yasushi (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Baca juga:  Sanggar Kerja Promosikan Penggunaan Bahasa Indonesia di Jepang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan