Direktur USAID untuk Kawasan Asia Steven Olive mengatakan, saat ini AS dan ASEAN berstatus kemitraan strategis komprehensif. Dan untuk semakin menguatkan kerja sama, ASEAN dan AS menandatangani kerja sama pembangunan yang akan dikembangkan hingga 2029.
"Semua ini merupakan peningkatan dalam pendalaman komitmen kita untuk bekerja dalam kemitraan dengan ASEAN," kata Olive, di ASEAN Secretariat, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024
Ketiga program tersebut adalah Inovasi, Perdagangan dan E-Commerce di ASEAN (IGNITE), Kemitraan untuk Optimalisasi Regional dalam Komunitas Politik-Keamanan dan Sosial Budaya (PROSPECT), serta proyek Implementasi Kebijakan ASEAN (API). Untuk API ini didanai oleh USAID dan Kementerian Luar Negeri AS.
Olive mengatakan, proyek ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan antara ASEAN dan AS.
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn memuji pencapaian tiga program tersebut. Ia mengatakan, akan menanti implementasi program tersebut, mengingat semakin dalamnya hubungan perdagangan dan investasi.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk ASEAN Yohannes Abraham menuturkan, keberhasilan progam ASEAN-USAID ini menunjukkan komitmen Negeri Paman Sam pada ASEAN agar semakin berdaya.
"AS bangga menjadi sumber investasi asing langsung dalam perdagangan dua arah, barang dan jasa, yang mengalami pertumbuhan sebesar 114 persen selama 10 tahun terakhir, termasuk rekor perdagangan yang menunjukkan kemitraan kami," ujar Abraham.
"Dengan program ini, kami ingin memperkuat kemitraan jangka panjang berdasarkan nilai-nilai bersama yang menjadikan kita semua lebih sejahtera, aman, dan AS dapat berperang di kawasan ini, untuk menciptakan Asia Tenggara lebih terbuka, terhubung dan tangguh," pungkasnya.
Baca juga: AS Bersama 150 Pemimpin Muda Asia Tenggara Rayakan Ultah ke-10 YSEALI
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News