Manila: Tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di provinsi selatan Filipina mengubur dua bus, melukai sedikitnya 11 orang, kata pejabat bencana pada Rabu.
Tanah longsor terjadi pada Selasa malam di luar lokasi penambangan emas di Maco di provinsi Davao de Oro tempat bus menjemput karyawan, operator pertambangan Apex Mining.
Mengutip dari Times Live, Rabu, 7 Februari 2024, belum diketahui pasti ada berapa banyak penumpang yang berada di dalam bus tersebut.
Mereka yang terluka, termasuk satu orang dalam kondisi kritis, dibawa ke rumah sakit, kata badan bencana kota Maco dalam sebuah posting Facebook pada hari Rabu.
Badan bencana mengeluarkan perintah evakuasi di lima desa di Maco, yang terletak di pulau Mindanao.
Musim hujan timur laut dan tekanan rendah telah menyebabkan hujan di wilayah selatan Mindanao dari tanggal 28 Januari hingga 2 Februari, yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang mematikan, menurut data dari badan bencana nasional.
Sebelumnya di awal Februari lalu, banjir dan tanah longsor akibat hujan deras di Filipina telah mengakibatkan enam orang tewas dan satu lainnya hilang.
Hujan mulai mengguyur sebagian besar wilayah Mindanao, pulau terbesar kedua di negara itu, akhir pekan lalu menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menurut para pejabat menyebabkan ribuan orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Daerah yang terkena dampak paling parah adalah kota pegunungan Maragusan, yang mencatat 23 kali tanah longsor sejak Minggu, dan kota tetangganya, New Bataan, tempat lebih dari 10.000 orang dievakuasi dari rumah-rumah yang terendam banjir.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Filipina, Enam Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di