Amerika Serikat (AS) berupaya tingkatkan ketertarikan wisata untuk Muslim ke wilayahnya. Foto: Medcom.id
Amerika Serikat (AS) berupaya tingkatkan ketertarikan wisata untuk Muslim ke wilayahnya. Foto: Medcom.id

Kiat AS Siapkan Tujuan Populer untuk Wisatawan Muslim

Medcom • 25 April 2024 14:55
Jakarta: Amerika Serikat (AS) termasuk salah satu negara yang menerapkan konsep perjalanan ramah Muslim. Negeri Paman Sam menjadi tujuan populer bagi wisatawan, termasuk sejumlah besar wisatawan yang beragama Islam
 
rnama travel USA, yang mengamati semua jenis perjalanan ke AS dan mencakup hal-hal yang ramah Muslim,” ujar Atase Perdagangan AS, Melissa Marszalek saat ditemui dalam diskusi “Exploring Muslim-Friendly Travel in the USA” di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. 
 
Pendiri situs Zahibah, situs penyedia restoran halal di AS, Shahed Amanullah mengatakan, terdapat beberapa aspek yag dapat mendefinisikan konsep perjalanan ramah Muslim di AS. 

Katanya, yang pertama, pentingnya untuk membuka ruang inklusif bagi wisatawan Muslim. Hal ini agar menunjukkan bahwa AS merupakan destinasi yang menarik dan ramah untuk beragam wisatawan. 
 
“Jadi pertama-tama, apa yang dimaksud dengan perjalanan ramah Muslim? Jadi yang pertama adalah destinasi tersebut harus menjadi destinasi yang menarik bagi semua orang, termasuk para Muslim,” ujar Amanullah. 
 
Lebih lanjut, yang kedua, ia mengatakan AS tentu harus menekankan inklusivitas dan menghormati keyakinan dan praktik Islam. Termasuk memiliki institusi yang melayani kebutuhan dasar umat Muslim, seperti fasilitas ibadah. 
 
“Bagi yang jeli terhadap standar halal atau ingin mencari tempat salat, hal-hal tersebut perlu tersedia agar bisa dilakukan,” tutur Marszalek. 
 
Ketiga, katanya, sebuah destinasi tersebut dapat membuat wisatawan Muslim merasa aman untuk mengakui identitasnya.
 
Amanullah mengatakan, AS sendiri memiliki jumlah masjid yang meningkat tiga kali lipat sejak tahun 2000. Hal ini dinilai bahwa umat Muslim di AS merasa nyaman dan percaya diri untuk mengakui identitasnya di muka umum.
 
“Mereka melakukan ini bukan untuk dihormati dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, tempat di mana umat Islam bisa bepergian dan tidak merasa diintimidasi atau dimusuhi adalah hal yang sangat penting,” jelas Marszalek. 
 
Keempat, Amanullah juga menekankan pentingnya berhubungan dengan komunitas Muslim lokal dan mengakui kontribusi mereka terhadap masyarakat Amerika. 
 
“Pentingnya wisatawan Muslim yang juga berinteraksi dengan komunitas Muslim setempat karena ini adalah tempat yang jauh dari rumah,” imbuh Marszalek. 
 
Adanya layanan kebutuhan dasar bagi umat Muslim, katanya, juga merupakan aspek penting dalam perjalanan ramah Muslim di AS, salah satunya makanan halal. 
 
Maka dari itu, Amanullah menyorot pertumbuhan industri makanan halal yang tersedia di AS. Zahibah, situs penjualan makanan halal yang didirikannya pada tahun 1998, kini menyediakan sebanyak 14.000 restoran halal di AS. 
 
“Saya telah berkecimpung dalam bisnis untuk mencoba menciptakan ruang di Amerika yang baik bagi umat Muslim yang tinggal di sini,” tutur Marszalek. 
 
Ia juga menyoroti bahwa Muslim Amerika mengembangkan identitas multikultural yang unik dan memadukan tradisi dari berbagai latar belakang. Katanya, keberagaman menjadi salah satu pendukung AS untuk saling menghormati. 
 
“Apa yang kami temukan adalah bahwa umat Islam di Amerika sedang mengembangkan identitas unik mereka yang multikultural di Amerika. Jadi tidak ada satupun kelompok etnis besar yang mendominasi masyarakat Muslim Amerika,” terangnya. 
 
Meskipun perjalanan ramah Muslim di AS penting untuk diterapkan, Amanullah tetap menegaskan bahwa pentingnya menciptakan ruang inklusif bagi semua wisatawan, apapun keyakinan agama mereka. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi) 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan