Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre), dan ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT) yang terdiri atas perwakilan Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, Thailand, AHA Centre dan ASEC, telah tiba di Myanmar guna mendukung upaya tanggap darurat, termasuk mengumpulkan informasi di lapangan dan memfasilitasi rapid needs assessment.
Dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu, 20 Mei 2023, bantuan telah siap dan berada di gudang Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) di Subang, Malaysia dan Chainat, Thailand.
Koordinasi penyediaan alat angkut bantuan dengan menggunakan pesawat militer anggota ASEAN juga telah dilakukan melalui ASEAN Militaries Ready Group on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (AMRG on HADR).
Bantuan tanggap darurat pertama menurut rencana akan dilakukan 21 Mei dengan pesawat komersial. Bantuan selanjutnya akan dikirim tanggal 22 dan 23 Mei mendatang dengan menggunakan pesawat militer dari Indonesia, Singapura dan Thailand.
Melalui Pernyataan Bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN pada 15 Mei lalu, negara anggota ASEAN menyampaikan kesiapsediaan ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar melalui pendekatan "One ASEAN One Response."
Sementara itu, korban tewas Topan Mocha di Myanmar telah mencapai 145 orang, dengan mayoritasnya adalah etnis Rohingya.
Topan Mocha membawa hujan deras dan angin berkecepatan 195 kilometer per jam ke Myanmar dan negara tetangganya, Bangladesh, beberapa hari lalu. Topan ini meruntuhkan bangunan dan mengubah jalan menjadi sungai.
Pada 2008, Topan Nargis telah menghancurkan Myanmar dan menewaskan setidaknya 138.000 orang.
Baca juga: Korban Tewas Topan Mocha di Myanmar Bertambah, Jadi 145 Jiwa
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News