Aung San Suu Kyi saat masuk ke ruang persidangan. Foto: AFP.
Aung San Suu Kyi saat masuk ke ruang persidangan. Foto: AFP.

Suu Kyi Minta Uang dan Makanan dari Pengacara Selama Ditahan Junta Myanmar

Marcheilla Ariesta • 08 Juni 2021 19:00
Yangon: Pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan militer, Aung San Suu Kyi, meminta bantuan uang dan makanan dari pengacaranya selama masa penahanan. Ia menolak makanan dan kebutuhan sehari-hari yang diberikan junta militer bentuk sebagai protes terhadap kudeta.
 
"Kami harus membeli kebutuhan pokok setiap dua pekan, dan sekarang saya tidak punya uang tunai sama sekali. Jadi saya ingin meminta (uang) melalui pengacara saya, jika memungkinkan," kata Suu Kyi kepada salah satu pengacaranya, Min Min Soe, usai sidang pengadilan pada Senin kemarin di Naypyidaw.
 
Laman Coconuts, Selasa, 8 Juni 2021 melaporkan, Suu Kyi meminta bantuan atas nama sembilan orang yang juga dijadikan tahanan rumah bersamanya.

"Departemen terkait (dari junta Myanmar) mengaku akan mengatur (segala kebutuhan tahanan), tetapi beliau tidak menginginkannya," ucap Min Min Soe.
 
Tim pengacara Suu Kyi mengatakan mereka kini tengah berdiskusi dengan junta untuk mengatur berbagai kebutuhan pokok Suu Kyi dan sembilan orang lainnya.
 
Selain meminta pemenuhan kebutuhan pokok, Suu Kyi juga meminta tim pengacara untuk mengatur pertemuan dengan mantan Presiden U Win Myint dan Wali Kota Naypyidaw Myo Aung di pengadilan di ibu kota. Meski demikian, ia tidak menyebutkan apa yang ia ingin diskusikan dengan mereka.
 
Menurut pengadilan, proses persidangan Suu Kyi, terkait lima dakwaan termasuk memiliki walkie-talkie tanpa izin dan melanggar pembatasan virus korona, akan digelar setiap hari Senin. Pengadilan diperkirakan akan memberikan vonis hukum kepada Suu Kyi dalam kurun waktu 180 hari.
 
Baca juga: Persidangan Aung San Suu Kyi Dimulai Senin Depan
 
Masyarakat Myanmar mengecam penahanan Suu Kyi sejak awal kudeta pada Februari lalu. Mereka menumpahkan kecaman sekaligus dukungan mereka di media sosial.
 
"Air mata menggenang di mata saya ketika membaca transkrip seputar apa-apa saja yang dikatakan May Su. Saya merasa menyesal karena kami tidak dapat melakukan apa-apa sekarang," ucap salah satu warganet Myanmar, Sandar Moe, di akun Facebook-nya.
 
"Semangatnya patut diapresiasi. Saya menangis. Biarkan pengacaranya memberitahu publik sudah berapa banyak (donasi masyarakat) yang sudah ia dapatkan. Kami di sini akan memberikan apapun yang ia inginkan," ucap warganet lain bernama Myo Kyaw.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan