Jakarta: Pemerintah Indonesia merasa sangat kecewa atas kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengadopsi resolusi terkait gencatan senjata di Jalur Gaza. Padahal, gencatan senjata sangat dibutuhkan di tengah kondisi Gaza yang semakin memprihatinkan.
Resolusi DK PBB tersebut gagal diadopsi usai Amerika Serikat (AS) menggunakan hak veto walau 13 negara anggota tetap dewan tersebut mendukung draf tersebut.
“Kita menyesalkan kegagalan adopsi, karena ini menunjukkan DK PBB telah kehilangan momentum untuk memperlihatkan mereka sebagai organ yang mandatnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan dunia,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam press briefing di Kemenlu RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
“DK PBB telah gagal menunjukkan relevansinya dalam menjaga perdamaian dunia dan keamanan internasional,” sambungnya,
Saat ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sedang berada di Jenewa untuk menghadiri berbagai pertemuan, di mana isu yang selalu diangkat adalah seputar Gaza.
Iqbal menegaskan bahwa Indonesia tidak akan berhenti mendorong agar gencatan senjata dapat segera dicapai dan bantuan kemanusiaan bisa disalurkan ke Gaza.
Dampak upaya-upaya Indonesia, lanjut Iqbal, sudah terlihat, antara lain gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama seminggu beberapa waktu lalu. Saat ini, sedang ada pembicaran antar pihak-pihak terkait mengenai kemungkinan poembukaan pintu kedua untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Kita harapkan ada keseopakatabn dalam waktu dekat agar ada satu pintu lagi agar bantuan masuk ke Gaza,” sebut Iqbal.
Liga Arab juga sudah menyampaikan usalan draf resolusi untuk sesi khusus di Majelis Umum PBB, di mana Indonesia akan menjadi co-sponsor dari resolusi tersebut.
Baca juga: Menlu RI Sesalkan DK PBB Gagal Adopsi Gencatan Senjata di Gaza Gegara Veto AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id